Judul/Title |
Pengaruh Penggunaan Aditif pada Kualitas Silase Hijauan Sorghum Vulgare (Ristianto Utomo, Cuk Tri Noviandi, Andriyani Astuti, Nafiatul Umami, L.JM.C. Kale Lado, Aditya Bayu Pratama, Nurul Azizah Jamiil, dan Nino Sugiyanto) |
Penulis/Author |
Prof. Dr. Ir. Ristianto Utomo, S.U. (1); Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (2); Ir. Andriyani Astuti, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (3); Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (4) |
Abstrak/Abstract |
Hijauan sorghum (Sorghum vulgare) sangat potensial sebagai sumber hijauan pakan karena tahan kering dan mampu tumbuh kembali setelah dipotong. Pembuatan silase hijauan sorghum telah dilakukan dengan empat perlakuan, yaitu tanpa pemberian aditif sebagai kontrol (Ko), pemberian aditif dedak halus (DH), putak (Pu), dan gula air (GA), masing-masing 4 dan 8%, dengan 4 kali ulangan, sehingga merupakan rancangan acak lengkap pola searah.Penilaian silase dilakukan setelah 28 hari pemeraman. Data yang diambil meliputi bahan kering, bahan organik, kandungan NH3, dan pH silase. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan GA 8% sebagai aditif menghasilkan pH silase terendah (3,95; P<0,05) daripada 4%GA (4,50), 8% Pu (4,62), 4% Pu (4,68), 4% Pu, 8% DH (4,70), 4% DH (4,72), dan tertinggi Ko (4,94). Penggunaan 8% GA juga menghasilkan skor Fleigh tertinggi (86,0; P<0,05) daripada 4%GA (64,7), 8% Pu (66,2), 4% Pu (58,5), 4% Pu, 8% DH (62,8), 4% DH (57,2), dan terendah padaKo (45,5). Disimpulkan bahwa penggunaan gula air sebanyak 8% menghasikan kualitas silase terbaik. |