Abstrak/Abstract |
Hipertensi menjadi kondisi penyulit terbanyak pada pasien yang menjalani hemodialisis. Namun, sering dijumpai ketidakpatuhan dalam pengobatan. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengujicoba intervensi pengelolaan pengobatan terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien hemodialis. Metode: Pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian. Data rekaman medis pasien dicatat dalam lembar pencatatan, termasuk penggunaan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) untuk kepatuhan pengobatan. Pengukuran tekanan darah dan indikator hemodialisis dilakukan pemantauan secara berkala (pre, intra dan paska hemodialisis). Hasil: Tn. S, 25 tahun, rutin menjalani hemodialisis 2 kali/minggu, sering mengalami sakit kepala, penglihatan kabur, serta diketahui tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran. Upaya pengelolaan obat dilakukan dengan mengatur obat sesuai jadwal, memantau konsumsi obat harian, serta mengirimkan SMS pengingat dan motivasi kepada pasien untuk meminum obat tepat waktu selama 2 minggu. Setelah dilakukan intervensi, terjadi peningkatan skor MMAS paska intervensi (pre=4,5, post=5,75). Didapatkan data bahwa rerata tekanan darah selama dilakukan intervensi menjadi terkontrol, terutama pre-hemodialisis (M=148/91 mmHg). Diskusi: Upaya pengelolaan pengobatan yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik sejalan dengan temuan evidence based practice. Pasien juga merasa puas dan berkenan melakukan secara mandiri. Kesimpulan: Setelah dilakukan intervensi pengelolaan pengobatan selama 2 minggu, terdapat peningkatan tingkat kepatuhan minum obat pasien dan terkendalinya tekanan darah pasien. Intervensi yang dilakukan dapat digunakan sebagai acuan perawat dalam menghadapi pasien hemodialisis dengan masalah ketidakpatuhan minum obat. |