Abstrak/Abstract |
Absorpsi obat sukar larut atau praktis tidak larut dalam air yang digunakan per oral sangat dipengaruhi oleh laju pelarutan.Tween 80 dan Polietilen glikol 400 (PEG 400) sebagai surfaktan dapat menaikkan kelarutan obat dengan mekanisme antara lain pembentukan misel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan Tween 80 serta PEG 400 terhadap absorpsi piroksikam secara in situ.
Piroksikam dalam dapar fosfat pH 7,5 dibuat tiga variasi penambahan surfaktan Tween 80 serta PEG 400 pada konsentrasi 1,0, 1,5 dan 2,0%. Larutan obat dialirkan ke dalam lumen usus halus tikus jantan dengan berat badan 130-180 gram, yang telah dipuasakan selama 24 jam dan dianaestesi dengan uretan 40% b/v sebanyak 5.10-3 mL/g berat badan tikus secara subkutan. Larutan yang telah melewati usus halus sebagai larutan yang tidak diabsorpsi, ditampung sebanyak volume dan interval waktu tertentu, ditentukan kadarnya secara spektrofotometri dengan panjang gelombang maksimal 353 nm kemudian dihitung Papp (tetapan permeabilitas semu). Data yang didapat diuji dengan Kolmogorov – Smirnov, dilanjutkan dengan ANAVA satu jalan dan diteruskan dengan uji t (taraf kepercayaan 95%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa absorpsi piroksikam dalam dapar fosfat pH 7,5 secara in situ pada usus tikus dengan penambahan Tween 80 1,0?n 1,5% menaikkan absorpsi piroksikam secara signifikan tetapi menurun pada penambahan Tween 80 2,0%. Papp-nya berturut-turut 0,3929; 0,3507; dan 0,2593 cm/menit. Sedangkan adanya PEG 400 1,5 % akan menurunkan absorpsi piroksikam namun hasil ANAVA satu jalan penurunannya tidak bermakna.
|