Abstrak/Abstract |
Parasetamol merupakan senayawa analgetik-antipiretik golongan amida yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Tahap akhir sintesis parasetamol adalah reaksi asetilasi terhadap p-aminofenol dengan menggunakan anhidrida asetat sebagai sumber gugus asetil. Perlakuan pemanasan terhadap proses asetilasi diketahui dapat meningkatkan rendemen hasil sintesis, Namun, dengan adanya pemanasan akan meningkatkan biaya operasional (penggunaan listrik) pula. Sehingga suatu optimasi untuk mendapatkan efisiensi proses asetilasi terbaik dengan biaya yang tidak terlalu tinggi perlu dilakukan. Selain itu perlu dilakukan pula optimasi proses rekristalisasi terhadap kristal parasetamol yang dihasilkan, melalui penelitian sistem rekristalisasi terbaik yang dapat menghasilkan kristal dengan kemurnian terbaik dan efisiensi terbaik pula.
Pada penelitian ini akan dilakukan percobaan asetilasi p-aminofenol untuk menghasilkan parasetamol, dengan menggunakan berbagai suhu reaksi. Parameter yang diamati adalah besarnya rendemen yang dihasilkan. Penelitian terhadap proses rekristalisasi dilakukan dengan mencoba berbagai rasio solven pelarut, suhu pemanasan, dan suhu pendinginan untuk menghasilkan kristal, serta efek penambahan natrium bisulfit sebagai agen pemutih dan penggunaan agen kokristalisasi dama pemurnian parasetamol hasil. Parameter yang akan diamati adalah efisiensi rekritalisasi, kemurnian kristal hasil rekristalisasi, dan bentuk kristal yang terbentuk. Pemeriksaan dilakukan melalui analisis kuantitatif dengan menggunakan HPLC dan TLC-densitrometri sedangkan pemeriksaan kemurnian dilakukan dengan analisis HPLC, pengukuran jarak lebur dan spektroftotometer inframerah.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa suhu terbaik untuk menghasilkan rendemen tertinggi pada asetilasi parasetaol adalah 108℃ dimana konversi p-aminofenol sudah mencapai sekitar 90%. Sedangkan solven yang menghasilkan kemurnian dan bentuk kristal terbaik adalah menggunakan air saja (etanol 0%) dengan penambahan karbo adsorben dan pendinginan suhu 2-5℃. Penambahan natrium bisulfit efektif memberikan kristal putih bersih dengan kadar 1% (b/v), sedangkan penambahan agen kokristalisasi terbukti dapat memurnikan kristal menghasilkan kristal putih bersih tanpa penambahan natrium bisulfit.
Kata kunci: parasetamol, asetilasi p-aminofenol, rekristalisasi, kemurnian parasetamol.
|