| Abstrak/Abstract |
Masalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh adanya peningkatan kegiatan industri telah menjadi perhatian masyarakat, khususnya adanya bahan beracun dan berbahaya dalam limbah cair industri. Limbah tersebut dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang akhirnya berdampak pada kesehatan manusia. Untuk meminimalisir pencemaran dari limbah cair, salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan memadatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari padatan hasil sementasi limbah bahan beracun dan berbahaya yang diperkuat dengan fiber lokal alami untuk menahan panas. Fiber yang digunakan berasal dari sabut kelapa (Cocos nucifera) dan batang bambu (Bambusa vulgaris).
Penelitian dilakukan dengan menjerap limbah yang mengandung stronsium dan chrom dengan zeolit. Zeolit tersebut kemudian dicampur dengan semen dan fiber alami dengan komposisi rasio air/semen 0,3 serta 13% v/o zeolit dan 0,5% v/o fiber alami. Blok semen yang dihasilkan dipanaskan selama 10 menit. Pemanasan dilakukan pada suhu 00C, 500C, 1000C, 1500C, 2000C dan 2500C. Blok semen tersebut kemudian dilakukan uji tekan dan uji lindi.
Pemanasan blok semen sampai pada suhu tertentu mengakibatkan reaksi hidrasi berjalan sempurna, sehingga kekuatan tekannya semakin besar. Pemanasan selanjutnya mengakibatkan munculnya rongga yang menyebabkan menurunnya kekuatan tekan. Meskipun demikian sampai dengan suhu 2500C, blok semen masih mempunyai kuat tekan di atas syarat minimal. Ditinjau dari aspek fisik, maka serat dari bambu (Bambusa vulgaris) lebih layak digunakan sebagai penguat daripada serat dari serabut kelapa sabut kelapa (Cocos nucifera). Pemanasan hanya berpengaruh terhadap sifat fisik blok semen, namun tidak mempengaruhi kekuatan penjerapan dan pengungkungan suatu unsur. Kemampuan blok semen yang diperkuat dengan fiber alami untuk mengungkung unsur-unsur yang berbeda dipengaruhi oleh sifat-sifat dari unsur-unsur tersebut. |
