Abstrak/Abstract |
Latar belakang Perawatan ortodonti dengan alat cekat meyebabkan perubahan mikroflora rongga mulut karena keberadaan
alat menjadi tempat retensi plak sehingga terjadi akumulasi bakteri termasuk bakteri patogen yang menyebabkan karies. Pada
pemakai alat ortodonti cekat terjadi peningkatan prevalensi demineralisasi email. Bakteri yang memegang peranan penting dalam
pembentukan karies diantaranya adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus. Penggunaan obat kumur propolis merupakan
salah satu cara meningkatkan kebersihan mulut dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan klorheksidin
untuk digunakan dalam jangka panjang. Purpose Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat kumur propolis pada
konsentrasi 6%, 8% dan 10% terhadap jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus pada pemakai alat ortodonti
cekat. Method Penelitian ini adalah penelitian in vivo yang dilakukan pada 25 subjek penelitian, yang dibagi menjadi 5 kelompok
pengguna obat kumur yaitu: (1) propolis 0%, (2) propolis 6%, (3) propolis 8%, (4) propolis 10% dan (5) klorheksidin 0,2%, selama
7 hari, dan dilakukan penghitungan koloni bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus sebelum dan sesudah perlakuan. Data
yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal-Wallis dan post hoc dengan uji Mann-Whitney. Result Hasil penelitian
menunjukkan bahwa obat kumur propolis konsentrasi 6% dan 8% tidak efektif untuk menurunkan jumlah bakteri Streptococcus
mutans, sedangkan propolis konsentrasi 10% efektif untuk menurunkan jumlah bakteri Streptococcus mutans pada plak gigi
pemakai alat ortodonti cekat. Pengaruh pada bakteri Lactobacillus menunjukkan bahwa obat kumur propolis konsentrasi 6%, 8%
dan 10% efektif menurunkan jumlah bakteri Lactobacillus pada plak gigi pemakai alat ortodonti cekat. |