Abstrak/Abstract |
Keberhasilan program pencegahan dan penanggulangan anemia defesiensi besi pada remaja putri tergantung dari tingkat kepatuhan individual terhadap pengobatan. Ketidakpatuhan remaja putri dalam menjalankan terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. untuk meningkatkan kepatuhan yang berdampak kepada keberhasilan terapi sangat diperlukan pemberian informasi obat berupa konseling.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konseling apoteker dapat mempengaruhi hasil outcome anemia berupa peningkatan kadar hemoglobin dan peningkatan kepatuhan minum obat pada siswi SMA. Subjek penelitian ini remaja putri di Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah kerja puskesmas Mlati II selama bulan Januari - Agustus 2020. Desain penelitian ini adalah pretest posttest with control
group design dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Sebanyak 70 remaja putri dikelompokkan secara random menjadi kelompok yang memperoleh intervensi konseling (35 remaja putri) dan kelompok tanpa intervensi atau kontrol (35 remaja putri). Subjek penelitian diikuti selama 30 hari untuk mengamati outcome anemia berupa peningkatan kadar hemoglobin dan tingkat kepatuhan minum obat TTD siswi SMA sebelum dan sesudah konseling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
penurunan rata-rata skor kepatuhan kelompok kontrol sebesar -0,03±1,23, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan sebesar 0,77±1,51 (p=0,020). Setelah pemberian intervensi konseling terdapat peningkatan kadar hemoglobin kelompok kontrol sebesar 0,96±0,97 g/dL dan kelompok perlakuan sebesar 1,47±1,02 g/dL (p=0,042). Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi konseling oleh apoteker dapat meningkatkan kepatuhan dan kadar hemoglobin pada remaja putri anemia yang menerima program suplementasi zat besi. |