Abstrak/Abstract |
Mahkota zirkonia monolitik merupakan mahkota dengan keseluruhan material menggunakan zirkonia tanpa adanya
pelapisan.Rekomendasi pabrik menyatakan bahwa mahkota zirkonia monolitik memerlukan minimal ketebalan sebesar 0,5 mm.
Evaluasi keberhasilan restorasi dapat dilihat dari keawetan restorasi tersebut. Keawetan material kedokteran gigi dapat diuji dengan
cara mengevaluasi sifat mekanik setelah mengalami ageing.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ketebalan oklusal
dan ageing pada mahkota zirkonia monolitik terhadap ketahanan fraktur.Dua puluh empat mahkota zirkonia monolitik dibagi menjadi
enam kelompok, yaitu kelompok ketebalan oklusal 0,5 mm, 1 mm, 1,5 mmyang mengalami ageing buatan dengan autoclave
134°C tekanan 2 bar selama 3 jam dan 5 jam. Setelah perlakuan ageing buatan, dilakukan uji ketahanan fraktur mahkota zirkonia
monolitik menggunakan Universal Testing Machine.Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan Anava dua jalur dan dilanjutkan
uji HSD Tukey.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata ketahanan fraktur tertinggi diperoleh kelompok ketebalan oklusal 1,5 mm
dengan ageing buatan autoclave selama 3 jam (47,33 ± 0,93 N/mm2
) dan rerata ketahanan fraktur terendah diperoleh kelompok
ketebalan oklusal 0,5 mm dengan ageing buatan autoclave selama 5 jam (21,52 ± 1,33 N/mm2
). Terdapat perbedaan bermakna
pada kelompok ketebalan oklusal 0,5 mm, 1mm, dan 1,5 mm serta pada interaksi ketebalan oklusal dengan ageing. Perbedaan
tidak bermakna didapati pada kelompok ageing selama 3 jam dan 5 jam.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh
ketebalan oklusal pada mahkota zirkonia monolitik terhadap ketahanan fraktur dan tidak terdapat pengaruh lama ageing pada
mahkota zirkonia monolitik terhadap ketahanan fraktur. |