Pengaruh Ketebalan Abu Volkan di Atas Permukaan Tanah yang Jatuh pada Berbagai Fase Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea Mays L.)
Penulis/Author
GANANG RUDIANTO (1); Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St. (2); Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc. (3)
Tanggal/Date
2017
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Erupsi gunung berapi tidak dapat diprediksi sedangkan menanam tanaman pangan
dilakukan secara terus menerus. Abu volkan hasil erupsi gunung Kelud tahun 2014
mengarah ke barat daya yaitu ke arah Yogyakarta dengan jarak ratusan kilometer.
Tanaman jagung adalah salah satu tanaman pangan yang dibudidayakan dari dataran
rendah sanpai dataran tinggi. Stadia pertumbuhan tanaman jagung yang terkena abu
volkan dapat berbeda-beda tergantung kapan erupsi gunung berapi terjadi. Penelitian ini
telah dilaksanakan di Dusun Peni, Palbapang, Bantul, Yogyakarta mulai bulan Juni-
September 2016. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL)
faktorial dua faktor, dengan tiga ulangan. Data pengamatan dianalisis menggunakan
analisis varian (ANOVA), apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut jarak berganda
Duncan taraf nyata 5% guna mengetahui perbandingan antar perlakuan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa abu volkan yang jatuh saat tanaman jagung belum berkecambah
menyebabkan tanaman jagung tidak tumbuh. Abu volkan yang jatuh saat tanaman
berumur 20 hari atau dalam fase vegetatif secara umum menunjukkan pertumbuhan dan
hasil yang paling baik, akan tetapi akar tanaman menjadi serabut.