Abstrak/Abstract |
Pasien geriatrik berisiko tinggi mengalami Drug-Related Problems (DRPs) yang berkaitan dengan multimorbiditas, serta perubahan fisiologik dan farmakologik oleh karena proses penuaan. Apoteker berperan penting dalam mengoptimalkan efektivitas dan keamanan terapi obat pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh intervensi apoteker dalam menurunkan tingkat bahaya DRPs dan mengetahui faktor yang berhubungan dengan penurunan tingkat bahaya DRPs pada pasien geriatrik rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan one-group pretest and posttest. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih periode Maret - April 2021, dengan kriteria inklusi pasien usia ≥ 60 tahun, kasus penyakit dalam, dan teridentifikasi DRPs. Kriteria eksklusi pasien dirawat di ruang intensif dan perawatan Covid-19. Apoteker melakukan pengkajian terapi obat serta mengidentifikasi dan menyelesaikan DRPs. Tingkat bahaya DRPs dibandingkan antara sebelum dan sesudah intervensi apoteker. Penentuan tingkat bahaya dilakukan melalui professional adjustment berdasarkan The Harm Associated with Medication Error Classification tools, kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf kepercayaan 95%. Faktor usia, jumlah obat yang diterima, komorbiditas, dan penerimaan intervensi diteliti hubungannya dengan penurunan tingkat bahaya DRPs menggunakan uji multivariat regresi logistik. Total subjek penelitian berjumlah 28 pasien, dengan total 47 DRPs. DRPs terbanyak adalah efek samping obat (27,66%). Dari total intervensi, sebanyak 77,36% intervensi diterima dengan implementasi penuh. Intervensi apotek er mampu menurunkan secara signifikan tingkat bahaya DRPs, baik potensial maupun aktual bahaya (p < 0,05). Faktor penerimaan intervensi dan jumlah obat yang diterima pasien memiliki hubungan yang signifikan dengan penurunan tingkat bahaya DRPs (p < 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi multidisiplin diperlukan dalam pelayanan pasien geriatrik |