Abstrak/Abstract |
Meningkatkan pencahayaan alami dapat mengurangi konsumsi energi pencahayaan namun, berpotensi
meningkatkan energi penghawaan maka diperlukan strategi untuk penghematan energi. Kondisi tersebut yang
menjadi permasalahan dalam kajian ini, untuk mengetahui konfigurasi pencahayaan alami dan beban
pendinginan yang efektif. Dalam kajian ini digunakan metode simulasi dengan objek bangunan hipotetik untuk
menguji besar pengaruh dimensi courtyard, (Wall To Window Ratio) WWR dan Jenis kaca terhadap total
konsumsi energi untuk AC (air conditioner) dan pencahayaan. Hasil dari kajian ini adalah konfigurasi courtyard
yang paling efektif yaitu dimensi courtyard 1, WWR 30%, jenis kaca stopsol. Dari variabel dimensi courtyard,
WWR dan jenis kaca, untuk total konsumsi energi untuk AC dan pencahayaan yang paling tinggi berpengaruh
dalam efesiensi energinya adalah jenis kaca clear 15.56%, kaca panashap 9.09%, WWR 70% 6,25%, WWR 50%
1,91%, dimensi courtyard 2 0.27%, dimensi courtyard 3 0.18%. Pada kota Jakarta dengan kondisi iklim tropis
kurang cocok untuk pengaplikasian courtyard yang terlalu besar, harus di perhatikan proporsi lebar dan tinggi
courtyard agar total konsumsi energi untuk AC dan pencahayaan tidak terlalu besar. Sedangkan orientasi bukaan
sangat berpengaruh terhadap radiasi matahari, sehingga hindari bukaan dari arah timur dan barat. Untuk range
WWR bangunan antara 50 -70% perlu di perhatikan dalam memilih jenis kaca karena semakin kecil SC (Shading
Coefficient) maka semakin rendah radiasi matahari. |