| Penulis/Author |
Dr. drh. Penny Humaidah Hamid, M. Biotech (1) ; Prof. Dr. drh. Rini Widayanti, M.P. (2); Prof. Dr. drh. Michael Haryadi Wibowo, M.P. (3); OKTI HERAWATI (4); drh. Setyo Yudhanto, M.Sc., Ph.D. (5); Dr. drh. Vista Budiariati, M.Si. (6); Handi Kurniawan, S.Kom. (7); drh. Topas Wicaksono Priyo. Jr., M.Sc. (8); Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, M.P. (9); Dr. drh. Dwi Priyowidodo, M.P. (10); Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia (11); Prof. drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D. (12); Dr. drh. Trini Susmiati, MP. (13); Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, MP. (14); Sugiyono (15); Dr. drh. Dhirgo Aji, MP. (16); drh. Marla Anggita, M.Sc. (17); drh. Irma Padeta, M.Sc. (18); drh. Dinar Arifianto, M.Sc. (19); drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D. (20); Prof. drh. Widya Asmara, SU., Ph.D. (21); drh. Dorothea Vera Megarani, MPH. (22); drh. Morsid Andityas, M.Sc. (23); KRISNA NOLI ANDRIAN (24); Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P. (25); drh. Agus Purnomo, M.Sc. (26); drh. Erif Maha Nugraha Setyawan, M.Sc., Ph.D. (27); drh. Arvendi Rachma Jadi, S.K.H., M.Sc. (28); drh. M. Th. Khrisdiana Putri, M.P., PhD (29); Prof. Dr. drh. Irkham Widiyono (30); drh. Heru Susetya, M.P., Ph.D. (31); Dr. drh. Doddi Yudhabuntara (32); drh. Alfarisa Nururrozi, M.Sc. (33); Dr. drh. Yatri Drastini, M.Sc. (34); Prof. Dr. drh. Aris Haryanto, M.Si. (35); Dr. drh. Hery Wijayanto, M.P. (36); Dr. drh. Hartiningsih, M.P. (37); drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D. (38); Prof. Dr. drh. Tri Untari, M.Si. (39); Dr. drh. Ana Sahara, M.Si. (40); Dr. Roza Azizah Primatika, S.Si., M.Si. (41); Dr. drh. Claude Mona Airin, M.P. (42); Dr. drh. Pudji Astuti M.P. (43); Dr. drh. Christin Marganingsih Santosa, M.Si. (44); Dr. drh. Guntari Titik Mulyani, M.P. (45); Apt. Ida Fitriana, S.Farm., M.Sc., Ph.D. (46); Prof. Dr. drh. Sri Hartati, SU. (47); Prof. Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M.Si. (48); Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto Moecharom, S.U., M.Sc. (49); drh. Sri Gustari, MP. (50); Dr. drh. Yuli Purwandari Kristianingrum, M.P. (51); Dr. drh. Surya Agus Prihatno, M.P. (52); Prof. Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, M.P. (53); Prof. Dr. drh. Sarmin, M.P. (54); MIKHA KRISDAMARA (55); Dr. drh. Aris Purwantoro, M.Si. (56); drh. Dito Anggoro, M.Sc. Ph.D. (57); drh. Okti Herawati, M.Sc. (58); drh. Antasiswa Windraningtyas Rosetyadewi, M.Sc. (59); drh. Hary Purnamaningsih, MP. (60); Dr. med. vet. drh. Hevi Wihadmadyatami, M.Sc. (61); drh. Naela Wanda Yusria Dalimunthe,M.Sc. (62); Prof. Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto (63); drh. Yosua Kristian Adi, M.Sc. (64); Endah Choiriyah, S.IP., M.Si. (65); AGUS ANGGARA SETIAWAN (66); Dr. drh. Tri Wahyu Pangestiningsih, M.P. (67); LIZA ANGELIYA (68); FIRDAUS LINGGA K (69) |
| Abstrak/Abstract |
Pandemi COVID-19 bukan hanya masalah kesehatan namun juga berdampak pada masalah sosial ekonomi yang menyeluruh hampir di semua lapisan masyarakat. Penurunan kondisi ekonomi di masa pandemi ini mendorong pelaku ekonomi yang salah satunya bergerak di bidang pangan asal hewan untuk bertindak curang, seperti mengedarkan daging celeng yang diklaim sebagai daging sapi, telur infertil sebagai telur konsumsi. Tindakan tersebut dapat merugikan masyarakat, tidak hanya dirugikan secara ekonomi namun juga kesehatan masyarakat itu sendiri. Terlebih di masa pandemi COVID-19 selain pencegahan untuk tidak terpapar dengan melakukan berbagai aktivitas di rumah, rajin cuci tangan, dan menerapkan protokol COVID-19 ketika harus bepergian, pemenuhan kebutuhan konsumsi protein hewani yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) juga penting untuk kesehatan tubuh. Krisis lain terkait konsumsi pangan asal hewan di masa pandemi COVID-19 adalah kekhawatiran masyarakat terhadap Coronavirus pada unggas, sehingga timbul ketakutan untuk mengonsumsi produk unggas. |
