Batik Nakula Sadewa merupakan usaha rumahan yang bergerak dalam bidang produksibatik cap dan batik tulis. Persaingan antar pelakuindustri menyebabkan industri besar sampaiindustri rumahan mencoba menerapkan lean manufacturing untuk mengurangi terjadinyapemborosan dalam sistem produksi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pemborosanapa yang paling dominan pada proses produksi batik cap. Penyebaran kuesioner dan perhitungan bobot 7 waste dilakukan untuk mengetahuipemborosan yang ada dan dominan terjadi dalam proses produksi. Berdasarkan hasil dari perhitungan diperolehpemborosan yang paling dominan yaitu waiting dengan bobot 0,26 dan defect dengan bobot 0,24. Setelah mengetahui waste yang dominan selanjutnya dianalisis proses terkait pembirosan. Diketahui bahwaproses pengecapan kain dengan datawaktu non value addeddan necessary non value added padaproses tersebutsebesar 1407,737 detik. Selanjutnyadicari akar penyebab terjadinya pemborosan dengan menggunakan fishbone diagram dan dihasilkan penyebab dari waiting diantaranya kurang cekatan dankurang disiplinnya operator, lingkungan alat cap bersih dan kotor kurang tertata rapi, pelabelan alat cap batik isian dan pinggiran yang belum ada. Sedangkan untuk pemborosan defect disebabkan operator kurang fokus dan kurang disiplin, prosedur pengecapanyang tidaksesuai standar,kebersihan alat cap kurang diperhatikan dan alat cap yang kotor. Dari masalah tersebut diterapkan usulan perbaikan dengan pembuatan SOP pengecapan kain dan perawatan alat dengan penjadwalan pembersihan alat seminggu sekali yang dilaksanakan dihari sabtu dan perbaikan pada process activity mapping kemudian menghasilkan pengurangan waktu dimana hasil pengurangan cycle time sebesar 170,094 detik dan pengurangan lead time sebanyak 489,05 detik