Karya
Judul/Title Penentuan Sistem Referensi Tinggi yang Paling Sesuai untuk Sebuah Kesatuan Hidrologis Gambut
Penulis/Author
Tanggal/Date 10 2020
Abstrak/Abstract Pada era pembangunan di segala bidang seperti saat ini, kebutuhan akan pemetaan teliti terus menginkat. Bukan hanya pemetaan cepat yang diperlukan tetapi juga pemetaan yang akurat. Untuk memberikan gambaran permukaan bumi teliti dalam 3D, pemetaan menggunakan metode LiDAR menjadi metode yang paling cepat dan efektif. Akan tetapi metode ini menggunakan bidang referensi tinggi ellipsoid, yang merupakan model matematis pendekatan permukaan bumi. Akibatnya sistem tinggi ini akan kurang mencerminkan kondisi bumi yang sebenarnya. Terlebih apabila pemetaan teliti ini dilakukan pada daerah gambut yang sangat luas dan sangat datar. Untuk itu diperlukan bidang referensi lain yang lebih mendekati kondisi permukaan bumi, dan mencerminkan kondisi fisik air, diantaranya permukaan air laut rata-rata (MSL) dan model geopotensial global (MGG). Secara teori, MSL dan MGG akan saling berimpit, akan tetapi dalam kenyataannya keduanya tidak berimpit dan terdapat jarak vertikal yang disebut sebagai mean dynamic model (MDT). DMT akan nampak dalam pengamatan secara sekup terbatas atau lokal. Dengan memberikan koreksi MDT tersebut, maka akan bisa ditentukan bidang referensi tinggi yang paling tepat untuk area pemetaan termasuk di area gambut. Penelitian ini mencoba menentukan metode yang paling efektif dalam penentuan bidang referensi tinggi yang paling sesuai untuk area gambut, sehingga bisa digunakan dalam pemodelan alirann air. Penentuan bidang referensi tinggi ditentukan dengan melakukan pengamatan pasang surut laut di beberapa stasiun pengamatan secara kontinyu. Pengamatan dilakukan dalam durasi 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 3 tahun mengukuti kondisi ketersediaan data di masing-masing stasiun tersebut. Model MGG didapatkan dari http://icgem.gfz-potsdam.de, yang akan menyajikan data model undulasi untuk setiap model MGG. Besarnya undulasi bidang ellipsoid terhadap bidang geoid (MGG) didapatkan dari data pengukutan tinggi GNSS dan data MGG. Data pengukuran beda tinggi menggunakan penyipat datar antara peilschaal dan BM Pasut diperlukan dalam penentuan MDT. Dengan didapatkannya MDT untuk masing-masing statiun pasang surut, maka penyesuaian MGG untuk area gambut secara keseluruhan bisa dilakukan. MGG yang paling sesuai adalah MGG yang setelah dilakukannya penyesuaian untuk seluruh area gambut, akan menghasilkan deviasi tinggi yang paling kecil di seluruh area. Untuk semua area gambut di Pulau Sumatera, MGG yang paling sesuai adalah EGM2008 yang juga digunakan sebagai bahan dalam penentuan InaGEOID di Indonesia.
Rumpun Ilmu Teknik Geodesi
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1417 Penetapan Tim Program Hibah Penelitian dari Anggaran Fakultas Teknik Tahun 2020.pdfSurat tugas