Abstrak/Abstract |
Tanaman digunakan untuk pengobatan di berbagai negara dan merupakan sumber bahan obat yang
potensial. Mekanisme kerja sebagian besar obat yang ditemukan pada tanaman dapat diidentifikasi
sebagai metabolit sekunder. Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solms) merupakan
tanaman gulma yang dapat merusak ekosistem perairan di dunia, namun memiliki berbagai jenis
metabolit sekunder potensial yang belum dimanfaatkan untuk pengobatan. Berdasarkan studi
pendahuluan tersebut, peneliti ingin mendorong proyek penelitian di seluruh negara untuk tidak
hanya mengumpulkan dan memusnahkan eceng gondok, tetapi juga membuat nilai ekonomis
secara farmakologis dari gulma air tersebut. Peneliti memiliki gagasan untuk mengembangkan
potensi tinggi eceng gondok sebagai kandidat obat antioksidan dan antikanker.
Sejauh ini, belum ada penelitian tentang ekstraksi dan isolasi dari tiga bagian tanaman eceng
gondok yang dilakukan secara komprehensif. Penelitian yang ada masih belum konsisten dan
terpisah-pisah, sehingga belum membandingkan secara utuh antar bagian tanaman (akar, batang,
dan daun). Penelitian ini ingin mengembangkan uji berbagai bagian tanaman secara bioassay
guided. Pengujian aktivitas antioksidan dengan tiga metode (DPPH, ABTS dan FRAP), hubungan
kuantitas zat aktif (fenolik, flavonoid, tannin dan alkaloid) terhadap aktivitas antioksidan dan
antikanker, uji aktivitas antikanker dengan empat cell line (sel MCF-7, T47D, HeLa, dan WiDr)
beserta penelusuran mekanisme aktivitasnya. Luaran penelitian pada tahun pertama adalah
publikasi international accepted pada Journal of Pharmacy anda Pharmacognosy Research dan
menjadi presenter pada seminar internasional. Luaran penelitian pada tahun kedua adalah publikasi
ilmiah accepted pada Journal of Pharmaceutical Research dan published Buku Monograf ber-
ISBN. Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) pada akhir tahun kedua ditargetkan mencapai level
2. |