| Penulis/Author |
Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P. (1) ; Dr. Devi Yuni Susanti, S.T.P., M.Sc. (2); Dr. Ir. Nursigit Bintoro, M.Sc. (3); Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng. (4); Bayu Nugraha, S.T.P., M.Sc., Ph.D. (5); Hanim Zuhrotul Amanah, S.T.P., M.P., Ph.D. (6); Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc. (7) |
| Abstrak/Abstract |
Kabupaten Sleman merupakan sentra produksi cabai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan luas lahan budidaya 2500 Ha. Akan tetapi, dengan produksi yang melimpah, harga cabai di DIY dipengaruhi oleh harga cabai di daerah lain. Harga cabai di DIY akan anjlok ketika produksi cabai di sentra cabai daerah lain melimpah, yang menyebabkan fluktuasi harga yang dinamis. Hal tersebut mendorong Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pertanian melakukan upaya menggunakan teknologi pascapanen untuk memperpanjang umur simpan produk hortikultura cabai yang akan diterapkan pada saat panen raya cabai. Disisi lain, terdapat teknologi penyimpanan yang potensial diterapkan untuk penyimpanan cabai yaitu cold storage (CS) dan controlled atmosphere storage (CAS). Penerapan kedua teknologi penyimpanan tersebut membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk penggunaan dan pengolaannya, sehingga diperlukan adanya transfer of knowledge dari tim peneliti/dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM). FTP UGM memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan pascapanen diantaranya. Oleh karena itu kegiatan kedaireka patriot pangan yang dilakukan adalah pendampingan penerapan teknologi penyimpanan dingin produk hortikultura menggunakan cold storage dan controlled atmosphere storage sebagai dasar penentu kebijakan pengembangan teknologi pascapanen di sentra produksi cabai kabupaten Sleman DIY |
