Abstrak/Abstract |
Latar Belakang:
Health and wellness tourism merupakan industri dalam bidang medis yang diprediksi akan menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia pasca pandemi COVID-19. Selain erat kaitannya dengan green economy (SDG 1), Health and wellness tourism juga sangat dekat dengan 2 aspek penting lain, yakni: kesehatan (SDG 3) dan sustainability development dalam hal ‘life on land’ (SDG 11). Singosaren merupakan suatu kelurahan di Kecamatan Banguntapan yang memberdayakan kelompok masyarakat rentan (berpendidikan rendah dan tingkat ekonomi kurang) sebagai prioritas pemberdayaan di wilayahnya, dengan cara membentuk unit usaha (Kelompok Wanita Tani/KWT). Aktivitas kegiatan KWT tersebut adalah membuat produk-produk olahan berbahan dasar Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh agar semakin sehat. Informasi penting yang masih luput dari perhatian masyarakat adalah bahwa konsumsi ramuan herbal sebagai obat tradisional seyogyanya telah memiliki dasar ilmiah yang kuat sehingga kepastian khasiat dapat dibuktikan dan tidak berisiko menimbulkan efek samping yang membahayakan (Wahyuningsih dkk., 2022). Ramuan obat tradisional juga tidak boleh digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan jiwa. Minimnya pemahaman masyarakat akan pemanfaatan tanaman obat yang baik dan benar untuk kesehatan, membuat masyarakat mudah percaya terhadap informasi keliru yang mengatasnamakan kesehatan terutama di masa-masa pemulihan situasi, paska pandemi ini.
Tujuan: Meningkatkan potensi Wellness & Eco-tourism terkait pemanfaatan TOGA bagi kesehatan.
Metode: Memberikan pelatihan dan pendampingan intensif pada KWT Maju Makmur mengenai konsep yang baik dan benar dalam memanfaatkan dan membudidayakan tanaman obat keluarga tidak hanya untuk kebutuhan bumbu dapur tetapi lebih luas lagi untuk kesehatan. Serta, memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan Wellness & Eco-tourism di Kelurahan Singosaren.
Masyarakat Sasaran: Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Makmur, kelompok masyarakat rentan (berpendidikan rendah, ekonomi lemah, berprofesi sebagai buruh tani dan ibu-ibu rumah tangga).
Lokasi: Kelurahan Singosaren, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
|