Pemetaan covid-19 Berbasis GIS di DIY dan Resiliensi Kesehatan dan Ketahanan ekonomi masyarakat dusun Balak, Pendoworejo, Girimulyo, Kulonprogo.
Penulis/Author
Prof. Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (1); Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc. (2); Prof. Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si. (3); Lisna Hidayati, S.Si., M.Biotech. (4); apt. Rumiyati, S.Si., M.Si., Ph.D. (5)
Tanggal/Date
22 2020
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Berbagai macam tanaman obat dan tanaman penghasil warna alami yang kaya antioksidan dapat tumbuh baik di wilayah DIY termasuk di kabupaten Kulon Progo. Dusun Balak, Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo merupakan salah satu dusun yang memiliki potensi berupa tanah pekarangan yang masih luas. Namun, masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dengan baik, termasuk tanah pekarangan rumah. Adanya pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di rumah. Hal ini tentu saja membatasi kegiatan ekonomi masyarakat. Perlunya upaya untuk memotivasi masyarakat dalam mengelola lahan dengan menanam tanaman yang dapat digunakan sebagai obat maupun sebagai bahan pewarna alami makanan. Untuk itu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat di dusun Balak yakni memotivasi serta memfasilitasi melalui penyuluhan dan pelatihan untuk memanfaatkan lahan dengan menanam tanaman obat dan tanaman penghasil pewarna alami yang kaya antioksidan. Kegiatan ini disamping meningkatkan ketahanan keluarga dalam menjaga kesehatan juga dapat meningkatkan ekonomi dengan mengolah tanaman obat dan pewarna alami serta memasarkan. Kegiatan pengabdian tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan peserta ibu rumah tangga serta remaja putri dengan jumlah berkisar 25 orang. Para peserta mendapatkan leaflet berisi informasi tentang tanaman obat dan penghasil warna alami. Hasil dari kuisener menunjukkan sebagian besar para peserta menjadi lebih paham tentang jenis-jenis tanaman obat, manfaat dan cara menanam. Peserta berharap kegiatan pengabdian ini dapat dilanjutkan hingga mampu menghasilkan produk yang dapat dipasarkan.