Penulis/Author |
Yusron Fuadi, S.Sn., M.Sn. (1) ; Imam Fahrurrozi, S.T., M.Cs. (2); Jans Hendry, S.T., M.Eng. (3); Isnan Nur Rifai, S.Si., M.Eng. (4); Firma Syahrian, S.Kom., M.Cs. (5); Ir. Unan Yusmaniar Oktiawati, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. (6); Muhammad Fakhrurrifqi, S.Kom, M.Cs. (7); Ir. Lukman Subekti, MT. (8); Nur Sulistyawati, S.T., M.T. (9) |
Abstrak/Abstract |
Di Jawa Tengah, per tanggal 8 April 2020 tercatat dari 133 kasus pasien positif Covid-19, 97 kasus pasien positif dirawat, 14 kasus positif yang sembuh dan 22 kasus positif yang meninggal dunia. Jumlah ODP(Orang Dalam Pemantauan) 17.922 kasus dan jumlah PDP(Pasien Dalam Pengawasan) 459 kasus Tahun 2019, jumlah pemudik di Jawa Tengah berjumlah 5 juta orang. Dengan asumsi data tahun lalu, jumlah pemudik yg berasal dari zona merah dapat meningkatkan resiko peningkatan penularan virus COVID-19, sementara kondisi fasilitas Kesehatan di Jawa Tengah mempunyai skor 25,7 yang berarti Jawa Tengah berisiko mengalami tekanan layanan Kesehatan saat penanganan coronaVirus Covid-19 diprediksi tidak akan terlalu berpengaruh pada jumlah pemudik di jawa tengah pada tahun 2020 ini.
Atas instruksi langsung Gubernur Ganjar Pranowo , sebuah sistem diperlukan untuk pendataan jumlah penduduk, status kesehatan dan tujuan akhir mudik. Hasil monitoring ini diharapkan bisa menjadi basis pengambilan keputusan di tingkat Pemerintah provinsi Jawa Tengah. Melihat kondisi ini Tim pengabdian pada masyarakat berkeinginan membantu gugus tugas untuk melakukan pemantauan arus mudik yang berlangsung pada saat pamdemi COVID-19 ini dengan membuat website yang dapat membantu proses pemantauan dan pencatatan bagi pemudik yang bersifat self report.
|