Abstrak/Abstract |
Permasalahan besar konsumsi energi yang dihadapi dunia dewasa ini adalah keterbatasan sumbersumber minyak fosil sehingga penting dan mendesak untuk dicarikan sumber-sumber energi
alternatif. Biodisel merupakan salah satu sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan sebagai
solusi permasalahan tersebut. Bahan baku utama penelitian adalah limbah jeroan ikan tuna dari hasil
tangkapan nelayan Pacitan. Tujuan penelitian adalah mengetahui rendemen minyak kasar jeroan,
kadar FFA, komposisi asam lemak utama penyusun biodiesel, rendemen metil ester (biodisel) hasil
esterifikasi dan transesterifikasi, % konversi biodisel, serta karakteristik fisik biodisel. Penelitian
menggunakan metode esterifikasi dan transesterifikasi, FT-IR, 1
H-NMR, dan GC-MS, dengan 2 faktor
sebagai sumber perlakuan, masing-masing: suhu reaksi esterifikasi & transesterifikasi (60°C dan
65°C) serta konsentrasi katalis CaO (1,25%, 1,50?n 1,75%). Mutu biodisel terbaik dihasilkan
dari perlakuan konsentrasi katalis CaO 1,50% pada suhu 65°C dengan komposisi: rendemen minyak
kasar 16,58%, kadar FFA 2,34%, rendemen esterifikasi 94,67%, rendemen transesterifikasi tahap I
86,01?n tahap II 94,58%, serta konversi biodiesel mencapai 100%. Komposisi asam lemak utama
penyusun biodisel adalah metil palmitat (43,79%) dan metil oleat (39,32%). Karakteristik fisik biodisel
jeroan tuna umumnya belum memenuhi persyaratan SNI biodisel, kecuali titik tuang dan titik kabut. |