Karya
Judul/Title Pemberdayaan Masyarakat Kampung Wisata Cokrodiningratan Berbasis Pertanian Perkotaan Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Penulis/Author Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr., Ph.D (1); Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D. (2); Dr. Erlina Ambarwati, S.P., M.P. (3); Ari Wibowo (4); KRISNAWATI (5); Voettie Wisataone (6); Winahyuning Cahyani, S.Sos. (7)
Tanggal/Date 2023
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata cukup tinggi. Pengembangan pariwisata di DIY itu sendiri tidak hanya terbatas pada wisata berbasis potensi alam saja, namun juga wisata lain seperti budaya, religi, dan salah satu pengembangan kepariwisataan yang sedang digalakan pemerintah dengan melibatkan partisipasi masyarakat sekita yaitu pengembangan Desa Wisata. Statistik Kepariwisataan DIY tahun 2016 menguraikan terdapat 119 Desa di DIY yang dikembangkan menjadi Desa Wisata dengan mengandalkan partisipasi masyarakat. Lebih lanjut dari keseluruhan total tersebut, terdapat 38 Desa Wisata di Kabupaten Sleman, 37 Desa Wisata yang dikembangkan di Kabupaten Bantul, 10 Desa Wisata di Kabupaten Kulonprogo, 17 Desa Wisata di Kabupaten Gunungkidul, dan 17 Desa Wisata dikembangkan di Kota Yogyakarta. Damanik dalam Raharjana (2012) menyebutkan bahwa desa wisata merupakan bentuk alternatif pariwisata yang mampu menyumbang perubahan-perubahan positif terhadap sumberdaya sosial, ekonomi, dan budaya di daerah perdesaaan. Artinya desa wisata dapat menjadi alternatif upaya pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Menurut Nuryanti (1993), Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Menurut Edward Inskeep (1991), memberikan definisi desa wisata sebagai wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat. Daya tarik budaya dan alam di DIY telah melahirkan sebuah konsep Desa Wisata yang mampu mengemas keindahan alam pedesaan dan keunikan adat istiadat menjadi satu paket wisata. Kampung Wisata Cokrodiningratan merupakan salah satu Desa Wisata yang berada di Kota Yogyakarta tepatnya di wilayah Kemantren Jetis. Kampung Wisata ini mengembangkan tiga kluster wisata yaitu kuliner dan kerajinan, seni budaya dan ekowisata. Masyarakat yang mengembangkan Kampung Wisata Cokrodiningratan adalah masyarakat yang tinggal di wilayah Kali Code yang dulu dikenal kumuh dan semrawut, namun dengan adanya kampung wisata yang saat ini dikelola, kampung menjadi bersih, menarik dan ramai dikunjungi wisatawan. Dalam pengembangan kampung wisata agar berkelanjutan dibutuhkan masyarakat yang solid dan memiliki kapasitas untuk mengelola kelembagaan dan kapabilitas dalam berinovasi agar berkelanjutan. Ekowisata sebagai salah satu kluster yang dikembangkan oleh Kampung Wisata Cokrodiningratan ini perlu untuk didampingi dalam budidaya pertanian berbasis perkotaan, pemilihan komoditas agar mampu meningkatkan nilai tambah dan penataan lanskap wilayahnya agar semakin menarik minat wisatawan yang berkunjung.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Proposal Pengabdian Masyarakat S3 PKP SPs----.pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)
2Laporan Akhir Desa Binaan Cokrodiningratan Code-SPs UGM-2023-1.pdfLaporan penelitian
3SPK Abdimasy Desa Binaan Cokrodiningratan Code-SPs UGM 2023.pdfKontrak
4Erlina-Budidaya Tanaman Sayuran dan Tabulampot-FPN UGM-27 September 2023_1.pdfFull Dokumen