PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGEMBANGAN OLAHAN PANGAN LOKAL DI DESA MARGOMULYO KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN
Penulis/Author
Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D. (1); Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S. (2); Dr. Ir. Roso Witjaksono, M.S. (3); Ir. Harsoyo, M.Ext.Ed. (4); Dr.agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih (5); Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. (6); Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr., Ph.D (7); Mesalia Kriska, S.P., M.Sc. (8); Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc. (9); Yuhan Farah Maulida, S.P., M.AAPDA. (10); Riesma Andiani, S.P., M.Sc. (11)
Tanggal/Date
2 2020
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Desa Mrgomulyo merupakan salah satu Desa di kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman yang memiliki beragam potensi di bidang pertanian, baik potensi tanaman pangan, tanaman pekarangan, hortikultura, tanaman perkebunan, pohon buah-buahan, maupun sector peternakan. Data Potensi Desa dalam Profil Desa Margomulyo tahun 2019 menunjukkan dari 512 hektar luas desa, 40% diantaranya yaitu sekitar 206 hektar lahan yang ada merupakan lahan persawahan dengan irigasi teknis dan 25% diantaranya atau sekitar 133 hektar merupakan tanah pekarangan yang merupakan tanah kering/ladang. Pengembangan pertanian di desa ini juga tidak menghadapi kendala berrarti, karena air sebagai sumber utama masih terjamin keberadaannya karena keberadaan sistem irigasi teknis yang terus dijaga keberadaannya oleh Dinas Pertanian dan P3A terkait. Selain itu, curath hujan yang stabil sepanjang tahun juga membuat petani tidak pernah kehilangan masa tanam padi untuk lahan persawahannya.
Komoditas pertanian yang dibudidayakan di Desa Margomulyo sebagai buah pemikiran masyarakat setempat berdasarkan kesesuaian lahan, dukungan teknologi, dan potensi sumberdaya manusia telah membentuk suatu sistem sosial, ekonomi, dan budaya di desa ini. Hasil komoditas pertanian yang didominasi tanaman lahan kering mempengaruhi kebiasaan konsumsi masyarakat dan melahirkan karakteristik jenis pangan yang biasa disebut pangan lokal. Olahan pangan lokal menjadi beranekaragam jenis produk dan rasa akan mampu meningkatkan nilai jual. Pangan lokal yang identik dengan bahan baku, teknologi, dan pengetahuan lokal melahirkan identitas yang hanya bisa ditemui di wilayah tersebut. Kegiatan pengolahan pangan lokal yang ada dikelola secara kelompok dalam Kelompok Wanita Tani di Desa Margomulyo ini secara khusus digalakan oleh Pemerintah melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Hasil olahan tersebut diharapkan tidak hanya sebagai pangan sehari-hari, namun harapannya juga dapat dikemas sedemikian rupa sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi produk tersebut untuk dijual. Pemasaran akan produk itu menjadi tidak mudah karena mulai banyak produk serupa yang beredar di pasaran, sehingga membutuhkan inovasi, baik dari segi pengemasan maupun pemasaran dari kelompok untuk bisa bersaing dengan produk yang sudah ada. Hasil penjualan dari produk olahan pangan lokal tersebut dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan keluarga.