Abstrak/Abstract |
Gaya hidup modern mendorong manusia untuk terus menerus membutuhkan banyak kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari dan tidak sadar kalau pada akhirnya menghasilkan produk buangan yang tidak berguna lagi yang disebut “sampah”, terutama produk barang sekali pakai dan dibuang. Aktivitas manusia semakin beragam setiap harinya, dan semakin banyak pula barang dan produk yang dikonsumsi sebagai kebutuhan ataupun sekedar dimiliki, sehingga jika sudah tidak terpakai akan menghasilkan sampah dan proses waktu yang berjalan akan selalu menumpuk sampah dan sampah-sampah ini bisa melebihi dari kemampuan alam untuk menyerapnya. Inilah perilaku yang jauh dari kata kearifan ekologi karena untuk arif secara ekologi harusnya bisa reused and recycled, inilah yang disebut konsep “Zero Waste”.
Kondisi umumnya aktivitas sehari-hari masyarakat Desa Sirahan Salam Magelang adalah bercocok tanam termasuk tanaman hortikultura/perkebunan seperti durian, kelengkeng, pepaya, sawo, mangga, kelapa, nanas, jambu biji, rambutan, dan berbagai jenis tanaman buah-buahan musiman lainnya. Namun budidaya produk hortikultura, khususnya buah-buahan masih terkesan seadanya dan belum terkonsep dengan kearifan ekologi. Untuk itulah program PKM Pendidikan bagi Pembangunan berkelanjutan ini mengambil topik “literasi dan implementasi “zero waste” ekosistem pertanian terintegrasi berkelanjutan. |