Abstrak/Abstract |
Pendidikan adalah aspek sentral dalam pembentukan karakter dan
kepribadian seseorang. Pendidikan yang baik dan berkualitas tentu akan
menghasilkan sumber daya manusia yang juga berkualitas. Oleh sebab itu
proses dan penyelenggaraan pendidikan adalah aspek terpenting dalam
merealisasikan sumber daya yang berkualitas tersebut. Pada masa pandemi
seperti saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan belajar dan mengajar
mengalami berbagai kendala. Hal tersebut berawal dari diberlakukannya
kebijkan pembatasan kegiatan sosial. Meski saat ini status pandemi di
Indonesia telah diturunkan menjadi endemi namun kegiatan belajar mengajar
belum sepenuhnya pulih. Beberapa sekolah masih membatasi kegiatan belajar
mereka di sekolah dan masih melakukan pembelajaran secara mandiri dan
daring. Beberapa orang berpendapat bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan sistem daring nilai lebih efektif dan secara ekonomis lebih
hemat, namun apakah benar demikian? Apakah sistem pembelajaran ini dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat? apakah kesamaan kesempatan dan
keadalian dalam memperoleh pendidikan telah diterima semua orang? Ini
menjadi pertanyaan yang fundamental karena setelah dilakukan observasi
lebih mendalam lagi melalui pendekatan filsafat pendidikan Marxisme
ternyata didapatkan beberapa kejanggalan dan tendensi pada pelaksanaan
pendidikan yang justru tidak ekonomis karena adanya beberpa kelompok
yang dikategorikan sebagai bagian dari kelas tertindas tidak bisa mengakses
pendidikan sebagaimana mestinya, padahal ketika kondisi yang normal
mereka lebih memiliki kesempatan untuk mendapat pendidikan dan
pengajaran yang maksimal. Dilihat dari sudut filsafat pendidikan Marxisme,
pembelajaran Daring ini memiliki tendensi untuk mengalienasi para peserta
didik satu dengan yang lainnya karena tidak memungkinkan mereka bertemu
di dunia sesungguhnya. Hal ini juga dapat mempertajam perbedaan kelas di
antara para peserta didik. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa
penyelenggaraan pendidikan berbasis daring ini membuka jalan bagi
kapitalisme di dunia pendidikan dimana ada segelintir pihak yang mengambil
keuntungan darinya, iklim kapitalistik seperti inilah yang tidak disetujui oleh
Marxisme karena akan mendiskriminasi kelompok tertentu hanya karena
menginginkan keuntungan belaka. Untuk itu pendidikan Marxisme
menghendaki hal-hal seperti untuk dihapuskan |