Abstrak/Abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio terbaik antara ekskreta ayam dengan feses domba terhadap kualitas fermentasi dan pellet sebagai bahan pakan inkonvensional. Feses domba yang telah dikeringkan dicampur dengan ekskreta ayam segar dengan rasio yang berbeda-beda meliputi: T1) feses domba 40?n ekskreta ayam 60%; T2) feses domba 50?n ekskreta ayam 50%; dan T3) feses domba 60?n ekskreta ayam 40%. Campuran ekskreta ayam dan feses domba difermentasi sebanyak 100 kg selama 14 hari menggunakan 4 ulangan. Setelah proses fermentasi, campuran bahan tersebut dibuat pellet. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik one-way ANOVA menggunakan PROC ANOVA dari SAS. Apabila hasil analisis yang didapatkan menunjukkan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Tukey’test. Hasil penelitian menunjukan aplikasi T1 menghasilkan nilai pH terendah (P<0.05) dibandingkan perlakuan lainnya. Uji fisik yang diperoleh menunjukan proses fermentasi berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari aroma yang mendekati asam, warna yang tidak kehitaman, dan tidak adanya jamur di semua perlakuan. Dalam penelitian ini masih ditemukan adanya cemaran bakteri Escherichia coli disemua perlakuan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan T2 dapat meningkatkan kualitas fermented manure. Selain itu, karena masih adanya cemaran bakteri patogen, penelitian ini merekomendasikan aplikasi fermented manure untuk ternak aquatic.
Kata kunci: Ekskreta ayam, fermentasi, feses domba, pakan inkonvensional
|