Karya
Judul/Title PEMANFAATAN ALAT UJI TANAH SEDERHANA DI TINGKAT PETANI DALAM RANGKA MENDUKUNG PRAKTIK PERTANIAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA
Penulis/Author
Tanggal/Date 2022
Abstrak/Abstract Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan perekonomian di beberapa Negara di Asia Tenggara dikarenakan kondisi wilayah dan iklim yang mendukung untuk kegiatan pertanian. Indonesia menjadi salah satu Negara yang menjadikan sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan dalam kegiatan perekonomian, melalui pembangunan pertanian yang dimulai dengan program Revolusi Hijau pada akhir tahun 1960 yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan (Hermanto dan Swastika, 2011). Penerapan pertanian konvensional saat itu sangat memberikan dampak baik bagi kondisi pertanian hingga tahun 1984, hal ini dikarenakan penerapan pertanian konvensional secara ekonomi menjadi alternative teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Sektor pertanian selalu dihadapkan pada beberapa tantangan hingga saat ini salah satunya dari segi faktor lingkungan yang disebabkan oleh praktik pertanian tidak berkelanjutan serta penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan. Metode pertanian konvensional mulai memberi dampak negatif dan tidak tepat digunakan untuk pertanian di masa kini yang mulai mengarah pada pertanian 5.0. Pendekatan pembangunan pertanian saat ini perlu memperhatikan kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan kondisi alam serta mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Pertanian konvensional seperti penggunaan pupuk kimia dan pestisida mulai banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak terkendali menyebabkan penurunan kualitas lahan dan lingkungan. Sementara penggunaan pupuk dan pestisida secara intensif dapat mempengaruhi kondisi wilayah pertanian, seperti terjadinya kerusakan besar pada tanah, air tanah, kesehatan manusia dan hewan. Secara global, sekitar sepertiga dari semua tanah mengalami kerusakan sedang hingga parah dan tidak lagi tahan terhadap peningkatan perubahan iklim. Pertanian organik menawarkan potensi untuk mengatasi beberapa tantangan ini dengan membuat pertanian lebih berkelanjutan. Namun, terlepas dari upaya kebijakan untuk mempromosikan pertanian organik, itu tetap menjadi aktivitas marginal di sebagian besar dunia. Pertanian organik merupakan perpaduan dari pengembangan pertanian tradisional, inovasi dan ilmu pengetahuan yang menguntungkan lingkungan. Pertanian organik menjadi kegiatan usaha tani yang proses produksi hingga panen naninya akan menggunakan prinsip ramah lingkungan dan dikelola secara alami tanpa penggunaan bahan kimia sintesis dan rekayasa genetika (Anggita dan Suprehatin, 2020). Saat ini pertanian organik mulai tumbuh dan berkembang di dunia internasional maupun nasional. Secara historis, pertanian organik telah dipraktikkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Pada masa itu sistem pertanian dilakukan tanpa menggunakan sarana produksi dari luar lahan dan hanya menggantungkan semuanya pada alam dengan cara mengembalikan semua sisa-sisa tanaman ke tanah sebagai pupuk oganik. Penerapan pertanian organik mampu memperbaiki kondisi kesuburan tanah sehingga mampu meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air serta dapat menguntungkan bagi lingkungan (Hadiwijaya, 2013). Penerapan pertanian organik yang lebih luas membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang pendorong dan hambatan untuk penerapannya. Penelitian sebelumnya telah menetapkan pentingnya informasi dan peningkatan kesadaran untuk adopsi teknologi. Namun, sampai saat ini, pemahaman tentang dampak jangka panjang dari penyediaan informasi masih terbatas. Selanjutnya, ada sangat sedikit bukti tentang efek kausal dari adopsi praktik pertanian organik pada kesejahteraan petani di negara berkembang. Ilmu pengetahuan kini telah mengembangkan metode bertani yang berkelanjutan dan masih menjanjikan hasil yang tinggi, keberhasilan pengentasan kemiskinan dan untuk memberikan insentif yang diperlukan bagi petani untuk mengadopsi pertanian organik. Namun, hingga saat ini, hanya sebagian kecil dari lahan pertanian di seluruh dunia yang dikelola berkelanjutan dan dengan mempertimbangkan kesehatan tanah jangka panjang. Oleh karena itu, selain meningkatkan kesadaran lingkungan, penggunaan teknologi modern juga diperlukan. Teknologi harus diadaptasi sedemikian rupa sehingga mereka juga dapat digunakan di negara berkembang dan negara berkembang, di mana sebagian besar pertanian terjadi di pertanian kecil berteknologi rendah dengan sedikit sumber daya keuangan dan pelatihan kecil. Salah satu teknologi yang menjanjikan dalam pengertian ini adalah uji tanah yang sederhana dan murah, yang cocok untuk mengoptimalkan penggunaan input di satu sisi dan meningkatkan kualitas tanah dan air tanah di sisi lain. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menunjukkan, melalui studi percontohan yang ketat, uji tes tanah dapat diperkenalkan di daerah pedesaan dengan bantuan pelatihan mengenai langkah-langkah penerapan dan dapat membuat kontribusi untuk meningkatkan kualitas tanah, mencegah erosi dan melindungi air tanah di salah satu: ekonomi pertanian terbesar di dunia. Menurut perkiraan, 107 juta hektar lahan di Indonesia saat ini sedang dilanda pengasaman. Ini terutama mempengaruhi wilayah penelitian ini Proyek Pulau Jawa dengan jumlah penduduk sekitar 140 juta jiwa. Selanjutnya, teknologi digital merupakan faktor penting dalam penyuluhan pertanian di masa depan dan proyek ini akan menjadi percontohan digital menyediakan informasi terkait tanah yang dapat mendukung penggunaan uji tanah.
Rumpun Ilmu Penyuluh Pertanian
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Proposal Gabungan Up 20 Jun PEMANFAATAN ALAT UJI TANAH SEDERHANA_Alia.pdfLaporan penelitian
2Izin Penelitian Alia_Pemanfaatan Alat Uji Tanah Sederhana.pdfSurat tugas
3Laporan Kemajuan -Kuesioner Survey Kesehatan dan Kesuburan Tanah-UJI TANAH.pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)