Penulis/Author |
Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc. (1) ; Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.Sc (2); Ir. Waljiyanto, M.Sc. (3); Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng. (4); Wahyu Marta Mutiarasari, S.T., M.Eng. (5); Annisa Farida Hayuningsih, S.T., M.Eng. (6); Anindya Sricandra Prasidya, S.T., M.Eng. (7); Ir. Afradon Aditya Setyawan, S.T., M.Eng. (8); Ni Putu Praja Chintya, S.T., M.Eng. (9); Erlyna Nour Arrofiqoh, S.T., M.Eng. (10) |
Abstrak/Abstract |
Indonesia adalah negara agraris dimana sektor pertanian memegang perananan
penting untuk menyokong perekonomian negara. Selain menyokong perekonomian negara, sektor pertanian juga mempunyai peranan penting untuk mendukung program lumbung pangan yang mulai digalakkan oleh pemerintah.
Manajemen pengelolaan yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan agar program lumbung pangan tersebut bisa terwujud sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
SIG adalah sistem berbasis komputer yang bisa digunakan untuk membantu melakukan manajemen pengelolaan tersebut. Namun demikian, tidak sedikit dari pemerintah desa, sebagai eksekutor program di lapangan, yang kurang
memahami bagaimana cara membangun dan memanfaatkan sistem tersebut secara optimal. Akibatnya, banyak data baik spasial maupun non-spasial yang seharusnya bisa digunakan untuk optimasi produk hasil pertanian menjadi tidak
bermanfaat.
Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar bagi pemerintah desa, khususnya Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY dalam menggunakan SIG untuk pertanian. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dengan menggunakan perangkat lunak yang bisa diperoleh secara gratis. Dengan menggunakan perangkat lunak yang gratis, diharapkan pemerintah Desa Jatisarono akan lebih mudah mengakses perangkat tersebut. Dalam proses pengabdian ini selain ada pelatihan diharapkan juga ada aspek pemberdayaan warga melalui peserta pelatihan ini agar memiliki kemampuan dalam hal pengoperasian Sistem Informasi Geospasial. Kuesioner dan ujian diberikan kepada peserta untuk melihat sejauh mana kepuasan mereka terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan dan sejauh mana pemahaman mereka
terhadap materi yang telah diberikan.
Dari jawaban peserta pelatihan di kuesioner, secara umum mereka puas terhadap pelaksanaan pelatihan. Hal itu dilihat dari skor kuesioner dimana semua pos pertanyaan dijawab dengan skor di atas 80 (baik). Dari hasil ujian diketahui bahwa peserta mempunyai nilai post-test yang lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pelatihan yang kami selenggarakan berhasil dipahami dengan baik oleh para peserta pelatihan |