| Penulis/Author |
Ir. Fadli Kasim, S.T., M.Sc., IPM. (1) ; Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T., IPU., ASEAN Eng. (2); Dr.Eng. Ir. Mohammad Kholid Ridwan, S.T., M.Sc., IPU. (3); Ir. Ayodya Pradhipta Tenggara, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. (4); Ir. Nunung Prabaningrum, M.T., Ph.D., IPU. (5); Dr. Ir. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T., IPU. (6); Ir. Nopriadi, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. (7); Prof. Ir. Nazrul Effendy, S.T., M.T., Ph.D., IPM. (8); Ari Bimo Prakoso, S.T., Ph.D. (9); Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T., IPP. (10); Budiyono (11); Suharna (12); Riny Wasita, A.Md. (13) |
| Abstrak/Abstract |
Kegiatan ini merupakan kegiatan PPM civitas akademik DTNTF FT UGM, yang merupakan kelanjutan dari kegiatan PPM tahun 2022. Pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna khususnya berupa teknologi sederhana dan praktis dalam penyulingan minyak atsiri. Pelatihan penyulingan Minyak Atsiri yang akan dilakukan merupakan bentuk diseminasi hasil penelitian dosen UGM agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dalam rangka ikut mengupayakan peningkatan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pelatihan ini, diharapkan meng-inisiasi industri rumah tangga minyak atsiri di tengah masyarakat.
Sebagai peserta diharapkan dari perwakilan bumdes, KUD, dan paguyuban petani terutama yang berada di wilayah Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tidak menutup kemungkinan peserta pelatihan adalah berasal dari wilayah-wilayah kecamatan lain di Kabupaten Sleman, mengingat kegiatan ini diharapkan dapat merupakan kegiatan sinergi antara DTNTF FT UGM dan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Model mesin distilator minyak atsiri yang digunakan untuk keperluan simulasi/demo adalah bersifat portable dan sederhana. Diharapkan mudah untuk dimobilisasi dan sebagai percontohan di tengah masyarakat.
Kegiatan PPM ini bersifat bertahap dan berlanjut, sehingga dalam pelaksanaannya, akan melakukan korespondensi dengan Pemda Sleman yang terkait, terutama Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Pada tahapan PPM DTNTF lebih lanjut, cakupan aktivitas dapat ditingkatkan pada level kabupaten, bahkan tingkat provinsi. |
