Penulis/Author |
Dr. Ir. Fahmizal, S.T., M.Sc. (1) ; Ariesta Martiningtyas Handayani, S.Si., M.Cs. (2); Dr. Atikah Surriani, S.T., M.Eng. (3); Budi Sumanto, S.Si., M.Eng. (4); Fakih Irsyadi, S.T., M.T. (5); Hidayat Nur Isnianto, ST., M.Eng. (6); Imroatul Hudati, S.T., M.T. (7); Isnan Nur Rifai, S.Si., M.Eng. (8); Jans Hendry, S.T., M.Eng. (9); Suhono, S.T., M.Eng. (10); Wijayanti Dwi Astuti, S.Si., M.Sc., Ph.D. (11); Sugeng Julianto, S.ST. (12); AHMAD JAELANI SIDIK (13); BODHI SETIAWAN (14); PRIYOVA MUHAMMAD R (15) |
Abstrak/Abstract |
Kabupaten Kulon Progo, sebagai salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berfokus pada pengembangan keterampilan teknis siswa. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya akses terhadap pelatihan teknologi terbaru dan keterbatasan fasilitas yang memadai. Banyak siswa SMK/SMA di Kulon Progo yang belum mendapatkan kesempatan untuk mempelajari lebih dalam tentang Arduino. Belajar Arduino di era Industri 4.0 sangat penting bagi siswa SMK karena membantu mereka menguasai teknologi terkini, mengembangkan keterampilan praktis dan problem solving, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan inovatif. Dengan mempelajari Arduino, siswa dapat mengeksplorasi dan berkontribusi dalam dunia teknologi yang semakin kompleks dan dinamis. Arduino memiliki peran yang signifikan dalam elektronika industri, terutama dalam konteks Industri 4.0. |