Pariwisata merupakan sektor yang sedang berkembang pesat di berbagai wilayah Indonesia. Pariwisata berbasis komunitas menjadi daya tarik baru yang memberdayakan komunitas lokal dengan menerapkan praktik-praktik pariwisata berkelanjutan. Pemuda sebagai bagian dari komunitas lokal sering berpartisipasi secara langsung dalam pariwisata berbasis masyarakat. Penelitian ini ingin mengungkap implikasi partisipasi pemuda dalam sektor pariwisata. Wisata Alam Kalibiru dipilih sebagai lokus penelitian karena merupakan representasi pariwisata berkelanjutan yang telah dikenal di tingkat nasional dan internasional. Penelitian ini menggunakan teori-teori mengenai partisipasi dan pariwisata berbasis masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods) dengan penekanan pada pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan menggunakan kuesioner dengan melibatkan 30 responden pemuda yang terlibat dalam aktivitas pariwisata di Wisata Alam Kalibiru. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperkaya serta mengonfirmasi data yang didapat dari pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat partisipasi pemuda masih ada di bawah tingkat partisipasi masyarakat secara umum. Generasi yang lebih tua masih memegang posisi-posisi utama dalam pengelolaan Wisata Alam Kalibiru. Perlu adanya proses transisional yang komprehensif untuk menjamin keberlangsungan Wisata Alam Kalibiru di masa depan