Karya
Judul/Title Optimasi Kualitas Tandan Buah Segar Kelapa Sawit dalam Proses Panen-Angkut Menggunakan Model Dinamis
Penulis/Author ANDREAS WAHYU KRISDIARTO (1) ; Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. (2); Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng. (3)
Tanggal/Date 2017
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Proses penanganan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, yaitu pemanenan, pemuatan, dan pengangkutan ke pabrik minyak kelapa sawit merupakan kegiatan saling terkait, karena masing-masing berkontribusi terhadap penurunan kualitas. Penelitian ini bertujuan mempelajari keterkaitan antar faktor-faktor yang bersama-sama secara berurutan mempengaruhi kualitas TBS. Parameter kualitas TBS yang diamati adalah kadar Asam Lemak Bebas (ALB). Metode yang digunakan adalah mengukur kadar ALB TBS pada setiap tahap proses penanganan bahan, yaitu pemanenan, pengangkutan di dalam blok kebun, pemuatan ke bak truk, dan pengangkutan ke pabrik minyak kelapa sawit. Keterkaitan antar faktor dibangun dengan model dinamis. Keluaran dari simulasi model dinamis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar ALB antar kondisi penanganan TBS yang berbeda. Terdapat sedikit perbedaan kadar ALB antara TBS yang dipanen pada lahan mineral dan lahan gambut dan antara ketinggian pohon yang berbeda. Tahap penanganan TBS yang berkontribusi paling besar kepada penurunan kualitas akibat memar adalah pemuatan ke bak truk. TBS yang dimuat di dasar bak truk mengalami memar lebih banyak sehingga kadar ALB-nya lebih tinggi. Kadar ALB TBS yang dipanen di lahan mineral dan dimuat pada dasar bak truk 5,5 %, sedangkan yang di lapisan atas 4,5 %. Model menunjukkan bahwa kadar ALB meningkat pada penanganan bahan berurutan, berbeda dengan penurunan kualitas secara alami. Proporsi buah utuh dapat digunakan untuk mengendalikan kadar ALB secara keseluruhan. Bila seluruh buah memar, kadar ALB dapat mencapai 9,95 %, sedangkan campuran 20 % buah memar dan 80 % buah utuh, kadar ALB-nya 2,82 %. Peningkatan proporsi buah memar dari 10 % menjadi 20 % untuk buah yang dipanen dari lahan mineral menyebabkan penambahan kadar ALB lebih besar daripada buah yang dipanen dari lahan gambut, yaitu 0,88 % dibanding 0,80 %. Hal yang sama menyebabkan perbedaan kadar ALB 0,92 % untuk buah yang dipanen pada fraksi 3 dan 0,72 % untuk buah dipanen pada fraksi 1. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah: 1) Pemuatan dengan pelemparan TBS secara manual sebaiknya dihindari; 2) Bila kondisi bak truk dan jalan buruk, sebaiknya TBS dipanen pada fraksi 1 atau 2; 3) Titik optimum kualitas TBS saat panen dan angkut adalah pada fraksi 1 di lahan gambut dan diangkut dengan truk bak kayu, dan 4) Dari sisi kualitas TBS, penundaan pengangkutan lebih menguntungkan daripada menunggu proses (mengantri) di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS)
Rumpun Ilmu Mekanisasi Pertanian
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Optimasi Kualitas Tandan Buah Segar Kelapa SawitModel Dinamis.pdf[PAK] Full Dokumen
2Sertifikat Akreditasi agriTECH 2012.pdf
3PEER REVIEW_KUNCORO HARTO 7.pdf[PAK] Peer Review