Abstrak/Abstract |
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Hutan mangrove secara ekologis maupun ekonomi dipandang penting bagi system penyangga kehidupan.
Tingginya tekanan penduduk dan semakin cepatnya pertumbuhan ekonomi menyebabkan tingkat degradasi sumberdaya alam meningkat sehingga fungsi-fungsi ekologi ekosistem hutan termasuk mangrove menjadi terganggu. Penyebab kerusakan mangrove antara lain oleh alih fungsi lahan untuk berbagai kepentingan (tambak, pemukiman, perkebunan, industri, infrastruktur pantai /pelabuhan), pencemaran oleh limbah plastik, limbah rumah tangga, tumpahan minyak, serta ilegal logging.
Upaya rehabilitasi mangrove perlu dilakukan untuk memulihkan ekosistem mangrove. Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung salah satunya memiliki tugas merehabilitasi hutan termasuk hutan mangrove. Dalam perencanaan rehabilitasi diperlukan informasi yang memadai dalam mengambil keputusan. Cara atau teknologi yang paling efisein dan efektif adalah melalui penginderaan jauh (spasial). Untuk itu perlu metode dalam penentuan lokasi rehabilitasi mangrove secara spasial dalam membantu menentukan sasaran indikatif lokasi rehabilitasi mangrove. |