Abstrak/Abstract |
Dalam pelestarian pusaka, arsip dengan bentuk naratif kesejarahan hingga grafis visualisasi baik terukur maupun tidak merupakan hal mutlak yang harus dimiliki. Apalagi ketika akan melakukan intervensi untuk pusaka budaya ragawi melalui tindakan revitalisasi kawasan ataupun olah disain arsitektur/kawasan pusaka misalnya. Dalam aksi pelestarian tersebut, yang di antaranya melakukan adaptasi dengan fungsi maupun teknologi baru, akan melakukan penambahan atau pengurangan komponen pusaka. Walaupun ada intervensi, perubahan dilakukan bukanlah perubahan yang drastis. Untuk itu perlu dilakukan dengan seksama memperhitungkan banyak aspek dan kondisi yang ada berdasarkan arsip yang sudah tersusun. Demikian pula untuk arsip pusaka budaya tak ragawi penting sekali untuk dikelola dengan baik sebagai dasar pelestarian dan pengembangan lebih lanjut.
Arsip pusaka ini juga akan sangat berarti bila terjadi bencana, baik alam maupun ulah manusia. Upaya rekonstruksi (pemulihan kembali) berdasar etika pelestarian bisa dilakukan bila memiliki memiliki arsip yang lengkap dan terutur atas pusaka yang rusak bahkan hancur dalam bencana.
Tulisan ini akan menggambarkan keragaman teknik inventarisasi dan dokumentasi/pengarsipan, serta tindakan pelestarian yang dikembangkan berdasar dokumentasi yang ada. Sebagai dasar pembahasan disampaikan pula tentang pengertian pusaka, pelestarian beserta ragam upaya pelestarian pusaka. |