Model Penilaian Kondisi Bangunan Gedung dengan Metode Multi Attribute Utility Theory (Studi Kasus: Bangunan Rusunawa)
Penulis/Author
SAHADUTA LINGGAR P (1); Akhmad Aminullah, S.T., M.T., Ph.D. (2); Dr.Ing. Ir. Andreas Triwiyono, IPU. (3)
Tanggal/Date
2018
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Penilaian kondisi aset adalah salah satu tahapan pada sistem manajemen pengelolaan aset, guna mendukung pemilihan perbaikan dan pemeliharaan yang efektif dan efisien. Penilaian kondisi bangunan berfungsi sebagai pedoman pengambilan keputusan pada perencanaan dan pelaksanaan perbaikan bangunan. Tujuan dari paper ini adalah mengembangkan model penilaian kondisi bangunan berdasarkan komponen penting penyusun bangunan. Penilaian kondisi dilakukan sesuai hirarki bangunan yang tersusun oleh tiga tingkatan, yakni tingkat ruang; tingkat komponen; dan tingkat sub komponen. Komponen fisik bangunan yang telah di jabarkan di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No.24 Tahun 2008, tentang Pedoman
Pemeliharaan Gedung dipilih sebagain variabel penelitian. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner para ahli bidang maintenance bangunan, digunakan untuk merangking dan memberikan bobot relatif komponen penyusun bangunan. Perangkingan dan pembobotan relatif menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). Multi Attribute Utility Theory (MAUT) kemudian diterapkan untuk menyusun model penilaian kondisi bangunan beserta komponen penyusunnya. Studi kasus penelitian adalah bangunan rumah susun sewa (rusunawa). Hasil penelitian adalah model penilaian kondisi keseluruhan bangunan dan komponen penyusun bangunan gedung. Hasil penelitian diharapkan membantu pengelola asrama dalam menghitung nilai kondisi efektif dan efisien. Hasil penelitian juga kelak diharapkan untuk memprediksi kerusakan dan nilai kondisi bangunan di masa yang akan datang.