| Penulis/Author |
Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. (1) ; Prof. dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, M.P.H., Ph.D (2); Dr. Heny Suseani Pangastuti, S.Kp., M.Kes. (3); Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep., Ns., MS. (4) |
| Abstrak/Abstract |
Gaya hidup sehat berkontribusi terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM). Saat ini, PTM menjadi penyebab utama kematian, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Menurut data Riset Kesehatan dasar (Riskesdas), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki beberapa prevalensi penyakit tidak menular yang berada di rangking teratas seperti kanker, diabetes mellitus, maupun penyakit jantung dan pembuluh darah. Beban PTM itupun terjadi di kalangan sivitas akademika UGM. Data dari salah satu career center di UGM menyatakan bahwa 58?ri 611 alumninya yang baru saja lulus dan mengikuti tes seleksi di BUMN memiliki masalah kesehatan, dan masalah kesehatan tersebut pada umumnya berkaitan dengan PTM. Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang berada di DIY, memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM tersebut. Sivitas akademika UGM dapat berperan menjadi agent of change agar masyarakat dapat hidup lebih sehat. Inisiasi health promoting campus yang dilakukan di UGM pada tahun 2018 memperoleh respon yang sangat positif, baik dari mahasiswa, tenaga kependidikan dan pejabat di UGM. Oleh karenanya, upaya pengembangan agent of change untuk gaya hidup sehat di UGM menjadi penting untuk dilakukan.
Pengembangan Model ini akan dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dan tenaga kependidikan secara aktif dalam kegiatan ini. Agent of change akan direkruit secara sukarela. Pada kelompok tenaga kependidikan, pengembangan agent of change ini akan dilakukan melalui pembentukan Duta Health Promoting University (HPU); sedangkan pada kelompok mahasiswa agent of change ini lebih banyak berperan sebagai peer educator. Duta HPU dan peer educator ini akan bersinergi untuk membudayakan gaya hidup sehat di fakultasnya. Kegiatan ini akan menjadi sarana untuk pembiasaan pola hidup sehat pada sivitas akademika UGM dan menjadi investasi untuk masa depan sivitas akademika. Tenaga kependidikan (pekerja) yang sehat akan mendorong tercapainya SDGs no 1,2,3,5, dan 8 (kemiskinan, kelaparan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak). |
