Abstrak/Abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk: i) mengidentifikasi bentuk-bentuk kelembagaan
dan menganalisis interaksi kelembagaan pada agribisnis padi organik; ii)
merancang model kelembagaan pada agribisnis padi organik. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil analisis
menunjukkan bahwa profil lembaga agribisnis padi organik meliputi kelompok
tani, gabungan kelompok tani Simpati, koperasi petani organik, koperasi desa,
perusahaan swasta agroindustri (CV), BPP, NGO, eksportir, perusahaan
agroindustri. Kondisi kelembagaan organisasi petani saat ini lebih bersifat
budaya dan sebagian besar beriorientasi hanya untuk mendapatkan fasilitas
pemerintah, belum sepenuhnya diarahkan untuk memanfaatkan peluang
ekonomi melalui pemanfaatan aksesibilitas terhadap berbagai informasi
teknologi, permodalan dan pasar yang diperlukan bagi pengembangan
agribisnis padi organik dan usaha pertanian. Di sisi lain, kelembagaan usaha
yang ada di pedesaan, seperti koperasi belum sepenuhnya mengakomodasi
kepentingan petani/kelompok tani sebagai wadah pembinaan teknis. Berbagai kelembagaan petani yang sudah ada seperti kelompok tani, gabungan kelompok tani, perhimpunan petani pemakai air dihadapkan pada tantangan ke depan untuk merevitalisasi diri; dari kelembagaan yang saat ini lebih dominan hanya sebagai wadah pembinaan teknis dan sosial, menjadi kelembagaan yang berfungsi sebagai wadah pengembangan usaha berbadan hukum atau dapat berintegrasi dengan lembaga lain dalam rantai agribisnis padi organik. Model pada kelmbagaan agribisnis padi organik didasarkan pada sistem
agribisnis dan dimensi kelembagaan serta tiga pilar kelembagaan baru.
|