Abstrak/Abstract |
Cloud computing dan berbagai layanannya telah merupakan teknologi yang berpengaruh besar pada pengaturan bisnis digital di era sekarang. Kecepatan, ketangguhan, elastisitas, skalabilitas, telah menarik banyak perusahaan dan organisasi sebagai pengguna cloud computing. Kelebihan cloud tidak hanya terbatas pada institusi pendidikan, bidang kesehatan, sektor perbankan, industri tetapi juga dalam paradigma yang berkembang pesat seperti Internet of Things (IoT), Fog-as-a-Service, Big Data, dengan jumlah data yang besar dan heterogen yang dihasilkan oleh paradigma yang disebutkan dapat ditangani secara efisien oleh cloud. Di sisi lain, keamanan menjadi perhatian utama, perangkat IoT sangat rentan terhadap serangan keamanan karena terus menerus mengirim dan mengumpulkan data dari cloud. Hal ini menjadi faktor ancaman di server cloud atau sumber daya lainnya. Untuk mempertahankan diri dari serangan tersebut, administrator jaringan menggunakan alat pertahanan seperti Firewall, IDS, Honeypots. Penyerang menggunakan serangan kolaborasi dan serangan hybrid. Satu honeypot tidak dapat mengatasi volume lalu lintas serangan yang semakin besar. Selain itu, munculnya gabungan dan kolaborasi serangan DDoS akan mengurangi efektivitas Honeypot biasa untuk mendeteksi serangan dan menangani volume besar lalu lintas DDoS. Pada penelitian ini akan di implementasikan model distribusi cloud honeypot untuk mendukung cloud security berdasarkan intrusion detection system. Oleh karena itu, latar belakang menggunakan infrastruktur cloud adalah untuk mengambil keuntungan dari skala ekonomi sehubungan dengan IT infrastruktur dan manajemen. Skala ekonomi ini dapat diperluas lebih jauh untuk mengakomodasi solusi keamanan yang menguntungkan klien cloud. End-user dalam infrastruktur cloud dapat berbagi infrastruktur cloud honeypots yang besar dan beragam termasuk berbagi pengelolaan dalam melakukan analisis (kemudahan manajemen). |