Karya
Judul/Title Modal Sosial dalam Implementasi Kemitraan Konservasi di Taman Nasional Gunung Merapi
Penulis/Author
Tanggal/Date 9 2020
Abstrak/Abstract Kebijakan pemberian akses pemanfaatan kawasan konservasi oleh masyarakat menjadi peluang jawaban untuk situasi ketergantungan masyarakat terhadap kawasan konservasi. Penerapan kebijakan tersebut di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menjadi tantangan bagi janji untuk menyudahi konflik alih fungsi kawasan pada awal lahirnya kawasan konservasi ini. Skema kemitraan konservasi teridentifikasi berpeluang menjadi solusi atas konflik lahan di areal Tanah Vonis Resort Srumbung TNGM. Social profiling yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa masyarakat penggarap Tanah Vonis tersebut meyakini skema kemitraan akan membuka akses masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya alam dari dalam kawasan TNGM secara legal dan perlu dibangun atas dasar pemahaman dan kepentingan bersama (Wianti, dkk, 2019)1. Kemitraan konservasi menemukan pintu masuk untuk resolusi konflik yang transformatif (Fisher, 2001). Implementasi kebijakan kemitraan konservasi yang didorong kemudian akan menjadi sebuah pembelajaran bahwa membangun kolaborasi dalam skema kemitraan adalah hal yang penting. Kebijakan kemitraan konservasi mensyarakatkan untuk mewadahi kemitraan dalam suatu perjanjian kerjasama. Karenanya, implementasi kemitraan konservasi memerlukan modal sosial sebagai amunisinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan modal sosial yang menjadi sumberdaya penting dalam implementasi kemitraan konservasi sebagai upaya penyelesaian konflik lahan di TNGM. Penelitian ini merupakan sebuah rangkaian penelitian yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Pendekatan kualitatif dirujuk dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepht interview) kepada para pelaku dalam proses implementasi kemitraan konservasi. Indepth interview dilakukan pada kedua pihak yang terlibat dalam skema kemitraan yaitu paguyuban penggarap tanah vonis dan kelompok kerja kemitraan TNGM. Pengumpulan data difokuskan pada identifikasi tiga variabel utama modal sosial yaitu kepercayaan (trust), norma sosial (social norms) dan jaringan sosial (sosial networking). Identifikasi modal sosial terkait trust, difokuskan pada perilaku individu serta gaya kepemimpinan dan pengambilan keputusan baik dalam kelompok paguyuban penggarap tanah vonis maupun kelompok kerja kemitraan konservasi TNGM. Identifikasi norma sosial difokuskan pada kesediaan membuka diri, berkomunikasi, dan bernegosiasi dalam proses membangun kolaborasi. Identifikasi modal sosial terkait social networking, didekati dengan menggunakan komponen keterlibatan kelompok dalam berbagi informasi, kearifan lokal dan upaya membangun tujuan bersama. Analisis dilakukan untuk menemukan komponen modal sosial yang menjadi sumberdaya penting dalam proses implementasi kebijakan kemitraan konservasi di TNGM. Manfaat yang ingin diraih dari penelitian ini adalah sebuah pembelajaran dalam membangun kemitraan konservasi yang mengedepankan prinsip-prinsip etis dalam kelola relasi masyarakat-kawasan serta tidak mengabaikan sendi-sendi kehidupan masyarakat (Robinson, 2011).
Rumpun Ilmu Konservasi Sumberdaya Hutan
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Kristiani Fajar Wianti - Pengelolaan Kawasan Konservasi.pdfFull Dokumen
2113 Kristiani Fajar Wianti, S_Hut_, M_Si_.pdfKontrak
3Kristiani Fajar Wianti-2020_laporan akhir_Penelitian Berbasis Laboratorium.pdfLaporan penelitian