Abstrak/Abstract |
Sebagai sumberdaya air, keberadaan beberapa sungai yang membelah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki manfaat dan peran yang penting bagi masyarakat Yogyakarta, salah satunya adalah Sungai Code. Namun demikian, Sungai Code juga berpotensi tercemar oleh polusi akibat limbah rumah tangga dan industri dari guna lahan yang ada di sekitarnya. Keberadaan produk letusan Gunung Merapi di daerah hulu juga menimbulkan potensi terpapar bencana banjir lahar dingin.
Sungai Code melintasi kawasan permukiman padat penduduk di Kota Yogyakarta yang mempunyai kecenderungan dari tahun ke tahun mengabaikan konsep mitigasi bencana yang dapat terjadi di wilayah sungai tersebut. Akibat permasalahan kompleks di daerah aliran Sungai Code tersebut, telah terjadi efek negatif seperti terjadinya pencemaran air sungai, penyempitan badan sungai, tertutupnya mata air akibat timbunan dan padatan untuk permukiman, hingga tingginya erosi, gerusan dan bahkan longsor. Permasalahn lain yang dapat timbul adalah persoalan sosial dan ekonomi di masyarakat sekitar.
Potensi pengembangan kawasan Sungai Code sebenarnya sudah menjadi perhatian banyak pihak. Hal tersebut terlihat dari terbentuknya komunitas masyarakat lokal di setiap penggal kawasan sungai. Perguruan tinggi dan instansi pemerintah juga telah melakukan program penataan di kawasan tersebut. Namun, masih kurangnya koordinasi secara terpadu dan tidak sistematisnya program penataan kawasan bantaran Sungai Code dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, menyebabkan permasalahan pada Sungai Code terutama akibat bencana banjir dan tanah longsor masih sering terjadi.
Oleh karena itu, kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Kawasan bantaran Sungai Code di tahun ke-3 di Tahun 2021 ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana banjir dan tanah longsor pada daerah terdampak khususnya sepanjang tebing di kedua sisi sungai Code Utara, Kota Yogyakarta; (2) bersama melibatkan partisipasi aktif masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan Sungai Code Utara dalam menanggulangi dan mengurangi resiko bencana banjir dan tanah longsor; serta (3) memberikan rekomendasi dan saran berdasarkan analisis, pemetaan dan bukti ilmiah kepada masyarakat, pemangku kepentingan dan pemerintah setempat, sebagai landasan atau pedoman dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan padat penduduk di sepanjang tebing Sungai Code Utara yang berbasis pada pengurangan resiko dan mitigasi bencana banjir dan tanah longsor.
Data dasar dari hasil penelitian masing-masing Departemen di tahun ke-2, yaitu Tahun 2020 yang lalu, sudah dirumuskan berdasar analisis geologi yang mencakup analisis kerentanan terhadap longsor, analisis kerentanan banjir, analisis socio-cultural, serta analisis modal sosial untuk pengurangan risiko bencana. Tindak lanjut program PPM lintas Departemen ini pada tahun ke-3, di Tahun 2021, berupa pembuatan peta mitigasi bencana di lokus PPM berdasarkan hasil analisis data tiap bidang keilmuan masing-masing Departemen. Tindak lanjut tersebut akan disertai dengan sosialiasi Peta Mitigasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor kepada masyarakat yang tinggal di lokasi PPM.
|