Karya
Judul/Title Mengawal Tata Kelola dan Regulasi e-Diagnostik Jarak Jauh Mikroskopis Malaria Jarak Jauh dengan Pendekatan Regulatory Sandbox
Penulis/Author
Tanggal/Date 27 2019
Abstrak/Abstract Digitalisasi telah merambah, mengubah bahkan mendisrupsi berbagai proses bisnis yang telah lama melekat dalam perkembangan peradaban manusia, tidak terkecuali di sektor kesehatan. Saat ini, teknologi digital menjadi alternatif untuk berkonsultasi kesehatan dengan melipat jarak. Sebagai negara dengan cakupan geografis yang luas, Indonesia masih memiliki tantangan prioritas untuk mengeliminasi malaria yang mengancam 120 juta orang yang tinggal di daerah endemik. Upaya mengeliminasi malaria secara global sebelum tahun 2030 terkendala, karena kemampuan diagnosis yang buruk, kurangnya pelatihan dan keterampilan tenaga kesehatan yang belum optimal dalam mendeteksi parasit penyebab malaria di sediaan mikroskopis. Pendekatan penjaminan mutu secara konvensional untuk meningkatkan tingkat kompetensi untuk deteksi malaria juga belum mencukupi. Tim peneliti telah mengembangkan aplikasi digital kesehatan untuk uji silang (cross-check) malaria sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu diagnostik yang juga telah tercatat sebagai HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Saat ini, tim peneliti sedang mengembangkan tahapan lanjut yaitu melekatkan sistem kecerdasan buatan ke dalam aplikasi tersebut. Pengembangan sistem kecerdasan buatan berpotensi menimbulkan dampak yang diharapkan dan yang tidak diharapkan (intended and unintended consequences) baik dari etika, finansial, tata kelola sampai dengan nilai kemanusiaan (humanity). Penelitian berdurasi dua tahun ini bertujuan untuk menyusun kerangka etis dan tata kelola aspek sosial budaya terkait dengan hadirnya inovasi kesehatan digital untuk mendukung pelayanan kesehatan. Tim peneliti mengusulkan pendekatan baru dalam menyusun regulasi inovasi kesehatan digital melalui regulatory sandbox. Pada tahun pertama, kajian dan persiapan penyusunan regulatory sandbox untuk e-diagnostik dirumuskan melalui berbagai kegiatan seperti desk review, in-depth interview sampai dengan serangkaian Focus Group Discussion. Tim peneliti bersama mitra penelitian akan menyiapkan infrastruktur digital untuk uji coba e-diagnostik malaria dan mengundang pelaku inovasi kesehatan digital menguji coba produk e-diagnostik yang dimiliki. Proses bisnis, manfaat sampai dengan risiko produk e-diagnostik yang ditawarkan akan dinilai oleh tim sandbox. Pengalaman dalam menerapkan sandbox serta hasil uji cobanya akan dirumuskan menjadi naskah kebijakan serta policy brief untuk pemerintah. Hasil kajian diharapkan dapat memberikan gambaran kesiapan masyarakat terhadap inovasi kesehatan digital e-diagnostik malaria secara mikroskopis serta upaya menjamin sustainabilitas program dari aspek tata kelola dan regulasinya.
Rumpun Ilmu Ilmu Kedokteran Tropis
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Sertifikat HKI Buku Panduan Regulatory Sandbox e-Malaria.pdfSertifikat