Abstrak/Abstract |
Pandemi COVID-19 yang sudah melanda Indonesia selama 1 tahun, hingga saat ini belum menunjukkan adanya perbaikan. Laporan kasus pasien positif COVID-19 masih terus meningkat, tidak hanya rumah sakit tetapi shelter milik pemerintah daerah pun juga mengalami kerepotan karena semua penuh. Saat ini pemerintah desa mulai tergerak untuk membuat shelter desa yang digunakan untuk isolasi mandiri bagi warga desa yang terdiagnosis COVID-19 tanpa gejala, gejala ringan hingga gejala sedang. Sejak tahun 2020 telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi UGM yang bertujuan untuk membantu inisiasi pendirian shelter Patmasuri Desa Panggungharjo dalam menyiapkan perlengkapan kebutuhan dan penyuluhan bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Kebutuhan yang diperlukan antara lain adalah kasur, masker medis, multivitamin, perlengkapan alat pelindung diri (APD) serta materi edukasi melalui penyuluhan kesehatan serta pembentukan kader COVID-19.
Sebagai dampak dari beroperasinya shelter Patmasuri Desa Panggungharjo, yaitu dampak dari penggunaan masker dan APD oleh warga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dan petugas pengelola shelter (kader COVID-19), maka menimbulkan permasalahan limbah medis infeksius COVID-19 yang harus dikelola dengan cermat dan hati-hati mempertimbangkan faktor keselamatan sebagai faktor utama. Desa Panggungharjo telah memiliki incinerator sebagai sarana pembakaran limbah medis infeksius yang memenuhi persyaratan. Selain itu, Desa Panggungharjo juga telah memiliki tenaga pengumpul limbah medis secara rutin.
Dalam rangka memutus rantai penularan virus COVID-19, diperlukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai pengelolaan limbah medis infeksius secara baik dan benar dengan mengutamakan keselamatan kerja bagi kader COVID-19 dan tenaga pengumpul limbah. Selain itu, masih diperlukan dukungan untuk operasional penanganan limbah medis infeksius secara rutin, yang berupa dukungan materiil bantuan dana yang diwujudkan untuk operasional pengumpulan limbah medis secara rutin, pemenuhan kebutuhan multivitamin dan APD, baik untuk warga yang melakukan isolasi mandiri, maupun untuk kader COVID-19 dan untuk tenaga pengumpul. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi sarana Fakultas Farmasi UGM dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, serta mengenalkan masyarakat dengan Fakultas Farmasi UGM melalui kiprahnya. |