Penulis/Author |
Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si., IPU., ASEAN Eng. (1) ; Ir. Andriyani Astuti, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (2); Ir. Panjono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (3); Dr . Ir. Tri Anggraeni Kusumastuti, S.P., M.P., IPM (4) |
Abstrak/Abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas spermatozoa domba ekor gemuk pasca
pembekuan sperma dengan bantuan micro controller dan pembekuan sperma secara manual. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan UGM. Materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sperma domba ekor gemuk, bahan pengencer sperma Andromed, vagina buatan,
mikroskop, Obtilab, kamar hitung Neubauer, micro controller (modul Arduino UNO, sensor suhu DS18B20, servo
MG996R), dan timbangan analitik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penampungan sperma, pengenceran
sperma, pembekuan sperma, thawing dan uji kualitas sperma. Pembekuan sperma dilakukan dengan dua metode, yaitu
secara manual dan semi otomatis dengan bantuan micro controller. Data yang diambil dari penelitian ini adalah
kualitas sperma segar, kualitas sperma sebelum pembekuan, dan kualitas sperma setelah dibekukan (motilitas dan
viabilitas). Untuk mengetahui perbedaan kualitas sperma hasil pembekuan sperma secara manual dan pembekuan
sperma dengan bantuan micro controller,dilakukan analisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata motilitas spermatozoa segar (78±3%) berbeda nyata (P<0,05)
dibandingkan dengan rata-rata motilitas sebelum pembekuan (70±4%). Rata-rata viabilitas spermatozoasegar (85±5%)
berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan rata-rata viabilitas sebelum pembekuan (77±6%).Rata-rata motilitas
spermatozoa setelah pembekuan sperma dengan bantuan micro controller (45±4%) berbeda nyata (P<0,05)
dibandingkan dengan rata-rata motilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma secara manual (25±3%). Rata-rata
viabilitas spermatozoa setelah pembekuan sperma dengan bantuan micro controller (60±5%) berbeda nyata (P<0,05)
dibandingkan dengan viabilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma secara manual (40±4%). Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa motilitas dan viabilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma dengan bantuan micro
controller lebih baik dibandingkan dengan motilitas dan viabilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma secara
manual. |