Penulis/Author |
SALMAA DZAKIYYAH A (1) ; Prof. Dr. Ir. Nurliyani, M.S., IPM (2); Prof. Widodo, S.P., M.Sc. Ph.D. (3); Ir. Ari Surya Sukarno, S.Pt., M.Biotech., IPP (4); Ir. Satyaguna Rakhmatulloh, S.Pt., M.Sc., IPP. (5); Endang Wahyuni, S.Pt., M.Biotech (6) |
Abstrak/Abstract |
Kefir merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan proses fermentasi menggunakan kefir grain. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk spirulina (Spirulina platensis) terhadap kualitas
fisikokimia kefir susu kambing. Penelitian ini menggunakan susu kambing dan spirulina dengan persentase 0% (K0),
0,50% (K1), dan 1,00% (K2) (b/v). Masing-masing perlakuan dilakukan ulangan sebanyak tiga kali. Kefir pada setiap
perlakuan selanjutnya diuji kualitas fisikokimianya. Uji kualitas fisik berupa viskositas dan sineresis, sedangkan uji
kualitas kimia berupa total solid, protein terlarut, keasaman, dan pH. Data kualitas fisikokimia yang diperoleh
dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan DMRT (Duncan’s New Multiple Range Test).
Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubuk spirulina menyebabkan adanya perbedaan signifikan (P<0,05)
terhadap total solid dan keasaman tetapi tidak signifikan terhadap kualitas fisik. Rerata total solid K0, K1, dan K2
berturut-turut adalah 13,886±2,01%, 16,047±1,34%, dan 17,579±0,44%. Protein terlarut K0, K1, dan K2 memiliki
rerata 2,50±1,17%, 4,55±2,27±, dan 5,68±2,45%. Keasaman K0, K1, dan K2 berturut-turut 0,96±0,03%, 1,03±0,04%,
dan 1,15±0,15%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan spirulina 1,00% (K2) memberikan hasil terbaik
pada total solid dan keasaman. Penambahan spirulina tidak mempengaruhi kualitas fisik, protein terlarut, dan pH. |