Karya
Judul/Title Kompatibilitas bahan implan tulang hidroksiapatit dan karbonat hidroksiapatit di jaringan lunak
Penulis/Author dr. Dyah Listyarifah, M.Sc., D.Med.Sci. (1) ; GLORIA FORTUNA (2); RYAN CHRISTIAN PRAMUDITYA (3); Dr. drg. Anne Handrini Dewi, M.Kes. (4); Dr. drg. Retno Ardhani, M.Sc. (5)
Tanggal/Date 30 2022
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Karbonat hidroksiapatit (carbonated hydroxyapatite, CHA) memiliki osteokonduktivitas yang lebih baik daripada hidroksiapatit (HA). Secara in vivo, CHA lebih mudah larut daripada HA serta dapat meningkatkan konsentrasi lokal ion kalsium dan fosfat yang diperlukan untuk proses pembentukan jaringan tulang baru. Tes biokompatibilitas jaringan lunak diperlukan untuk setiap bahan implan karena ketika diaplikasikan ke dalam tubuh yang akan kontak dengan jaringan lunak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi biokompatibiltas CHA dan HA di jaringan lunak. CHA dan HA ditanamkan pada jaringan subkutan paravertebral dari 12 tikus Wistar jantan. Irisan histologis diwarnai dengan Hematoksilin Eosin. Kuantitas dan kualitas kapsul fibrosa serta jumlah sel raksasa benda asing (foreign body giant cells, FBGCs) dan nukleinya dievaluasi. Perbedaan modus kualitas dan kuantitas kapsul antara periode implantasi dianalisis dengan Kruskall-Wallis, sedangkan perbedaan modus antara bahan implan pada periode yang sama dianalisis dengan uji Wilcoxon. Rata-rata FBGCs dinilai dengan two-way ANOVA dengan interval kepercayaan 95% diikuti dengan uji-t berpasangan untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara bahan dan uji-t sampel independen untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara periode implantasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kuantitas dan kualitas kapsul setelah implantasi CHA dan HA pada periode yang sama dan antar periode (p ≥ 0,05). Jumlah FBGCs di CHA setelah 14, 21, 28 hari implantasi secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan HA, akan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah nuklei FBGC antara implantasi HA dan CHA. Kesimpulan studi ini menunjukkan bahwa CHA lebih biokompatibel daripada HA, terutama pada fase subkronik.
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1ISI MKGK Vol 8 No 3 Desember 2022-R2-7-15.pdf[PAK] Full Dokumen
2Akreditasi MKGK.pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)
3Bukti korespondensi MKGK 2022.pdf[PAK] Bukti Korespondensi Penulis