Abstrak/Abstract |
Pada tahun 2017, laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai sekitar 1,10?ngan tingkat
konsumsi beras mencapai 111,58 kg/kapita/tahun. Di sisi lain, meskipun terjadi kecenderungan
peningkatan luas panen tanaman padi yang mencapai sekitar 3,67% atau meningkat sekitar
555.849 hektar dibandingkan tahun sebelumnya, namun peningkatan tersebut dinilai tidak
signifikan. Hal tersebut dapat berpotensi mengancam kondisi supply demand beras di masa
mendatang, sehingga pembangunan subsektor tanaman pangan khususnya komoditas padi dinilai
memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Panjangnya rantai pasok, manajemen
penyimpanan yang belum optimal dan manajemen supply demand yang belum terintegrasi
menyebabkan kinerja rantai pasok menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan (i) untuk mengestimasi kinerja aliran produk, uang, dan informasi dalam rantai pasok,
serta (ii) integrasi pasar beras yang berkelanjutan di Pulau Jawa. Adapun tahapan penelitian
yang akan dilakukan antara lain penyusunan proposal dan kuisioner, pengumpulan data di
lapangan, tabulasi data, analisis, penyusunan laporan akhir dan publikasi. Pada penelitian ini,
digunakan dua macam data yakni data primer (rantai pasok) dan data sekunder (integrasi pasar).
Metode dasar dalam penelitian ini ialah deskriptif analisis. Lokasi penelitian tema rantai pasok
ditetapkan secara sengaja di beberapa lokasi yakni Kabupaten Sleman, Bantul, Klaten dan
Sukoharjo. Adapun penelitian integrasi pasar beras dilakukan di Kota Surabaya, Yogyakarta,
Semarang, Bandung dan Jakarta Timur. |