Karya
Judul/Title Kerentanan Airtanah Dangkal dengan Metode Simple Vertical Vulnerability (SVV) di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
Penulis/Author
Tanggal/Date 2022
Abstrak/Abstract Masyarakat di Kecamatan Wonosari sangat bergantung dengan ketersediaan airtanah, hal ini dapat terlihat dari banyaknya sumur gali dan sumur bor yang dipergunakan oleh masyarakat. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020, Kecamatan Wonosari merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Gunungkidul dan merupakan wilayah yang menjadi pusat aktivitas dan perekonomian masyarakat. Hal tersebut mempengaruhi penggunaan lahan di Kecamatan Wonosari yang dari tahun ke tahun semakin berkembang dan dapat berpotensi meningkatkan pencemaran airtanah sehingga diperlukan tindakan perlindungan terhadap airtanah di daerah penelitian. Langkah awal yang dapat dilakukan sebagai upaya perlindungan airtanah yaitu dengan melakukan pemetaan kerentanan airtanah dangkal terhadap pencemaran di daerah penelitian. Terdapat beberapa metode dalam pengaplikasian pemetaan kerentanan airtanah dangkal diantaranya seperti GOD, DRASTIC, SVV, APLIS, EPIK dan lain lain (Linggasari dkk., 2019). Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum hingga spesifik kerentanan airtanah terhadap pencemaran disuatu daerah tergantung kondisi fisik dari daerah penelitian. Pada daerah penelitian sudah pernah dilakukan analisis kerentanan airtanah terhadap pencemaran menggunakan metode APLIS (Widastuti dan Widiastuti,2012). Sehingga dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis kerentanan airtanah terhadap pencemaran di daerah penelitian menggunakan metode yang berbeda, yaitu metode Simple Vertical Vulnerability Method (SVV). Menurut Putra (2007), metode SVV merupakan metode analisis kerentanan airtanah yang ditujukan untuk akuifer dangkal di daerah dengan litologi berupa endapan berumur kuarter. Metode SVV ini didasarkan atas tiga parameter yaitu litologi, ketebalan zona tidak jenuh air dan besaran imbuhan airtanah. Putra (2007) menjelaskan bahwa skoring faktor litologi pada metode SVV didasarkan pada nilai specific retention litologi. Dalam penelitian ini penulis ingin menguji apakah metode SVV dapat diaplikasikan pada kondisi litologi non endapan dalam hal ini pada akuifer batugamping, dimana skoring faktor litologi akan didasarkan pada konsep specific retention.
Rumpun Ilmu Geologi
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
12022-07-13 SK Hibah Penelitian.pdfSurat tugas