Kecernaan In Vitro Jerami Jagung yang Disuplementasi Jahe (Zingiber officinale) pada Level yang Berbeda (Cuk Tri Noviandi, Indri Aditya Saputri, Subur Priyono Sasmito Budhi, Ristianto Utomo, Ali Agus, dan Andriyani Astuti)
Penulis/Author
Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (1); Dr. Ir. Subur Priyono Sasmito Budhi (2); Prof. Dr. Ir. Ristianto Utomo, S.U. (3); Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN Eng. (4); Ir. Andriyani Astuti, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (5)
Tanggal/Date
2016
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi jahe (Zingiber officinale) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO) in vitro jerami jagung. Dengan mengikuti rancangan percobaan acak lengkap pola searah, tiga level suplementasi jahe (0, 30, dan 60 mg) ditambahkan ke dalam 500 mg pakan basal yang terdiri atas 65% hijauan jagung dan 35% konsentrat. Untuk mengetahui nilai KcBK dan KcBO, pakan basal yang disuplementasi jahe dengan level yang berbeda diuji kecernaan dengan metode in vitro 2-tahap. Hasil penelitian menunjukkan KcBK dan KcBO pakan pada suplementasi 60 mg jahe meningkat dibandingkan pakan tanpa suplementasi (59,7 dan 64,0% vs. 54,2 dan 59,9%, berturutan; P<0,05), namun tidak terlihat perbedaan yang nyata antara suplementasi jahe pada level 0 dan 30 mg. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kecernaan in vitro terbaik pada pakan basal 65% hijauan jagung dan 35% konsentrat diperoleh pada suplementasi 60 mg jahe.