Penulis/Author |
Dr.rer.nat. Apt. Arko Jatmiko Wicaksono, M.Sc. (1) ; Prof. Dr. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, Apt., M.Si. (2); Dr. dr. Rul Afiyah Syarif, M.Kes. (3); Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA. (4); Dr. Sci. apt. Beni Lestari, M.Bio.Sci (5); dr. Imaniar Ranti, M.Sc. (6) |
Abstrak/Abstract |
Produksi jamu Jogorogo Kelompok Wanita Tani (KWT) di Singosaren, Kab. Bantul, Yogyakarta kurang
berkembang meski telah memperoleh pelatihan intensif Dinas Kesehatan, Dana Keistimewaan Provinsi,
dan sertifikat halal. Berdasarkan fishbone analysis pengetahuan izin edar (legalitas), jaminan
mutu/kualitas, dan strategi marketing masih lemah. Penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas
edukasi yang dikembangkan. Metode edukasi dilaksanakan melalui pelatihan kilat melibatkan 59
anggota KWT Singosaren. Pretest untuk mengukur prior knowledge peserta, Postest I untuk mengetahui
kemampuan peserta dalam menangkap informasi disampaikan. Peserta dibekali buku saku (untuk selflearning
dan reflection). Dua minggu kemudian, postest II dilaksanakan. Hasilnya, pengetahuan
anggota KWT Singosaren terkait jaminan mutu dan legalitas meningkat secara berurutan sebesar 113,56
?n 71,96 % pada Postest I. Menariknya, tingkat pengetahuan peserta hanya meningkat 15,25% pada
topik pelatihan strategi marketing (daya pikat produk) dan keberlanjutan produksi. Adapun pasca
postest II kenaikan skor masih terjadi, mengindikasikan pembelajaran mandiri berjalan dengan baik.
Izin edar SPP-IRT 3 (tiga) produk Jamu KWT Singosaren berhasil diterbitkan, peluang pemasaran
menjadi lebih luas. |