Abstrak/Abstract |
Kemacetan telah lama menjadi salah satu permasalahan serius di Jakarta dan memberikan dampak buruk pada sejumlah sektor usaha. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah Jakarta telah mengupayakan sejumlah solusi namun hasil yang didapatkan belum memuaskan. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini dapat membantu mendukung proses pengambilan keputusan terkait permasalahan kemacetan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemetaan dan karakterisasi pola kemacetan sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta. Penelitian ini memanfaatkan data urun daya dari Aplikasi Waze dan Sistem Informasi Geografis sebagai masukan dalam pemetaan dan karakterisasi pola kemacetan di Jakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan sampel data pada rentang waktu 1 hingga 30 September 2018. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola kemacetan di Jakarta dapat dibagi ke dalam tiga klaster berbeda, yakni klaster dengan kemacetan rendah, sedang, dan tinggi. Pada klaster kemacetan rendah memiliki jarak yang jauh dari fasilitas umum dan didominasi oleh tipe jalan residential. Sedangkan, klaster kemacetan sedang berada pada posisi yang strategis dan didominasi oleh tipe jalan tertiary. Sementara itu, untuk klaster kemacetan tinggi, jalan cenderung jauh dari kantor dan fasilitas transportasi umum pada periode weekdays dan dekat dengan mall pada periode weekend, serta didominasi oleh tipe jalan primary. |