Kajian aspek keamanan nyamuk Aedes aegypti Linnaeus ber-Wolbachia di Yogyakarta, Indonesia
Penulis/Author
Utari Saraswati (1); Endah Supriyati (2); Ayu Rahayu, S.Si., M.Si. (3); Anwar Rovik (4); Irianti Kurniasari (5); Rio Hermantara (6); Dian Aruni Kumalawati (7); dr. Marselinus Edwin Widyanto Daniwijaya, Ph.D., Sp. MK (8); Iva Fitriana (9); NIDA BUDIWATI PRAMUKO (10); dr. Citra Indriani, MPH. (11); Dwi Satria Wardana (12); Warsito Tantowijoyo (13); dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D (14); Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH.,Ph.D. (15); Prof. dr. Eggi Arguni, M.Sc., Ph.D., Sp.A(K). (16)
Tanggal/Date
14 2023
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Hingga saat ini belum ada tatalaksana spesifik untuk dengue dan vaksin yang tersedia masih belum dapat diterapkan secara umum, sehingga usaha pencegahan lebih ditekankan pada pengendalian vektor. Upaya pengendalian vektor memerlukan alternatif baru yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan. Penelitian tentang aplikasi teknologi Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti telah terbukti efektif untuk mengendalikan dengue di Kota Yogyakarta. Namun, salah satu kekhawatiran masyarakat dan pemangku kepentingan tentang teknologi ini adalah aspek keamanan, baik mengenai transmisi Wolbachia ke spesies lain, maupun kemungkinan manusia akan tertular Wolbachia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab kekhawatiran tersebut, yaitu untuk mengetahui apakah terjadi transmisi horizontal Wolbachia dari nyamuk Aedes aegypti yang dilepaskan ke nyamuk spesies lainnya, dan untuk mengetahui apakah warga yang tinggal di wilayah pelepasan terinfeksi oleh Wolbachia. Penelitian dilakukan di Dusun Nogotirto dan Dusun Kronggahan (Kabupaten Sleman), serta di Dusun Jomblangan dan Dusun Singosaren (Kabupaten Bantul), Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skrining qPCR dengan menggunakan target gen WD0513 dilakukan terhadap 922 nyamuk Culex quinquefasciatus dan 331 nyamuk Aedes albopictus. Pemeriksaan ELISA dilakukan pada 100 dan 90 pasang sampel plasma (sebelum dan setelah frekuensi Wolbachia stabil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti transmisi Wolbachia dari Aedes aegypti ke spesies nyamuk lain yang hidup berdampingan di habitat yang sama dan Wolbachia tidak menginfeksi manusia. Studi ini menguatkan bukti keamanan teknologi Aedes aegypti ber-Wolbachia sebagai alternatif pengendalian transmisi virus dengue.